TUNTUT usut tuntas tragedi Kanjuruhan, suporter Arema FC, Aremania lakukan aksi diam di kawasan Bundaran Tugu Malang, Kamis (20/10/2022). Mereka memadati Bundaran Tugu Malang secarabergantian dengan tertib dari Stadion Gajayana menuju lokasi.
Terlihat Aremania menggunakan berbagai macam spanduk protes berkaitan dengan permintaan usut tuntas terhadap tragedi Kanjuruhan. Spanduk itu lantas dibentang di jalan depan Kantor DPRD Kota Malang, yang membuat arus lalu lintas dialihkan.
Tak ada orasi maupun nyanyian sepanjang aksi tersebut. Ratusan Aremania hanya diam sembari membentangkan spanduk protes.
Mereka bertahan sekira 30 menit di area Bundaran Tugu Malang. Setelah itu, mereka berdiri dan kemudian berkumpul sejenak.
Aremania juga, menyanyikan lagu Padamu Negeri. Setelah itu, mereka langsung meninggalkan lokasi Bundaran Tugu Malang.
Selesai aksi diam di depan DPRD dan Balai Kota Malang, Aremania kemudian beranjak kembali sambil mengarak spanduk yang mereka bawa. Mereka meninggalkan lokasi dengan tertib.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu 1 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan. Ketika itu suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di Liga 1 2022-2023.
Akibatnya, setidaknya 133 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami lukla. Para korban luka tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Pasca tragedi Kanjuruhan, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka. Di antaranya Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer, Suko Sutrisno.
Sedangkan tiga tersangka lain dari pihak kepolisian. Yakni, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.
(Hakiki Tertiari )