PERSATUAN pesepakbola Australia kompak beri dukungan moral kepada korban Tragedi Kanjuruhan. Kumpulan pemain sepakbola profesional Australia (PFA) tersebut juga menyampaikan belasungkawa terhadap insiden mematikan di Malang, Jawa Timur tersebut.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya telah menjadi perhatian dunia. Kerusuhan di malam itu berawal dari kekalahan Singo Edan –julukan Arema FC– dengan skor 2-3 di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Usai pertandingan, beberapa Aremania –suporter Arema FC– merangsek ke dalam lapangan. Aparat keamanan yang bertugas langsung melakukan pengamanan kepada para Aremania itu.
Namun mereka tidak melakukan dengan cara yang indah. Aparat Keamanan justru memilih untuk melepaskan gas air mata ke arah tribun penonton, yang mana notabenenya mereka sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan penonton yang merangsek ke dalam lapangan.
Penonton yang berada di tribun pun panik, sesak nafas, sampai terinjak-injak karena berusaha untuk keluar dari stadion. Akibatnya, banyak nyawa yang tak terselamatkan karena kejadian tersebut. Awalnya polisi mengatakan sebanyak 125 orang harus kehilangan nyawa akibat insiden tersebut.
Sementara itu pada Rabu (5/10/2022), Dinas Kesehatan kabupaten malang menginformasikan sebanyak 131 orang meninggal dunia dengan diantaranya 90 orang laki-laki dan 41 perempuan. Namun, ada juga yang mengatakan korban jiwa lebih dari 131.
Terlepas dari hal itu, para pesepakbola profesional Australia mengungkapkan belasungkawa terhadap para korban di tragedi Kanjuruhan ini. Bahkan, mereka mengaku sangat terpuruk atas insiden kelam di sepakbola Indonesia itu. Selain itu, mereka juga akan turut mendukung masyarakat Malang yang terkenal dampaknya, termasuk para korban. Mereka juga akan menghentikan cipta pada pembukaan Liga Australia nanti.