BOGOR – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menyatakan konsentrasi anak asuhnya tidak terganggu dengan insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dia memastikan para pemain Timnas Indonesia U-17 tetap fokus mempersiapkan diri jelang tampil di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Ya, Timnas Indonesia U-17 akan memulai perjalanannya di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 pada besok malam. Tepatnya, Garuda Asia -julukan Timnas Indonesia U-17- akan melawan Guam dalam laga perdana Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Senin 3 Oktober 2022.
Bima Sakti mengatakan Timnas Indonesia U-17 tetap berlatih seperti biasa, meski ada tragedi berdarah yang baru terjadi di dunia sepakbola Indonesia. Para pemain pun cukup fokus melahap berbagai menu latihannya.
BACA JUGA: Tragedi Berdarah Arema FC vs Persebaya Surabaya Tewaskan 153 Orang, Bima Sakti Akui Terpukul
"Saya sudah sampaikan (kepada pemain) tidak terlalu dipikirkan," kata Bima Sakti, Minggu (2/10/2022).
Bima Sakti menyatakan keadaan Garuda Asia dalam kondisi baik untuk laga melawan Guam. Oleh karena itu, eks pemain Timnas Indonesia itu berharap para pemain bisa tampil maksimal
"Kondisi semua bagus, mereka semua siap. Untuk persiapan seperti biasa kami lakukan fokus kepada taktik," ucapnya.
Bima Sakti tidak akan memandang remeh Guam dalam laga nanti. Meskipun, tim itu pada laga pertama, kalah 0-9 dari Uni Emirat Arab (UEA).
"Sudah lihat Guam lawan UEA, mereka tim bagus, solid, cara bertahan sabar. Pekerjaan rumah buat kami untuk kerja keras lagi untuk memenangkan pertandingan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, insiden Stadion Kanjuruhan terjadi saat laga Arema FC melawan Persebaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Dalam laga itu, tim berjuluk Singo Edan kalah 2-3 dari Persebaya.
Selepas pertandingan tersebut, kerusuhan pecah. Pasalnya, suporter Arema FC merangsek ke lapangan sehingga pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata.
Tidak hanya itu, kerusuhan berlanjut di area luar stadion Kanjuruhan. Informasi yang didapat MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu 2 Oktober 2022, ada sebanyak 129 korban meninggal dunia karena insiden ini.
(Djanti Virantika)