BRAGA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Portugal, Fernando Santos tak mau timnya bermain buruk lagi seperti yang terlihat ketika dikalahkan Spanyol 0-1 di laga pamungkas Grup A2 UEFA Nations League 2022-2023. Ia mau para pemain Portugal menjadikan laga tersebut pelajaran berharga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
Bermain di Stadion Municipal de Braga, Portugal pada Rabu (28/9/2022) dini hari WIB, Selecao Das Quinas -julukan Timnas Portugal- sejatinya mendominasi pertandingan. Akan tetapi, mereka justru kecolongan lewat gol Alvaro Morata (88’) di menit akhir.
Santos mengatakan timnya memang bermain sangat dominan dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, Timnas Portugal gagal mengonversi banyak peluang untuk menjadi gol, berbeda dengan Spanyol yang sulit mendapatkan kesempatan mencetak gol.
“Di babak pertama, tim terorganisir dengan baik, tampil bagus, meski Spanyol memiliki lebih banyak bola. Di babak pertama, saya berbicara dengan para pemain untuk memiliki tekanan yang lebih agresif, untuk pulih dengan cepat, dan kami menciptakan lebih banyak peluang dan Spanyol tidak ada,” kata Santos dikutip dari laman resmi Timnas Portugal, Rabu (28/9/2022).
“Di babak kedua, beberapa pemain lebih lelah, perlu untuk menyegarkan tim. Berikan lebih banyak kekuatan ke lini tengah dan lebih banyak kecepatan di depan, tetapi kami akhirnya kebobolan gol,” sambungnya.
Sebab itu, Santos sedikit kecewa dan meminta anak asuhnya petik banyak pelajaran berharga dari kekalahan ini. Santos mengatakan, Selecao Das Quinas tidak bermain disiplin dalam pertandingan tersebut.
“Itu harus menjadi pelajaran. Kami harus menjaga pola permainan kami, apapun lawannya. Dan kami melakukannya untuk waktu yang lama. Kami memiliki beberapa momen bagus di babak pertama, menggerakkan bola dengan baik, menyerang dengan baik,” ujar Santos.
“Kami menciptakan beberapa peluang mencetak gol. Tim lebih ofensif dan kemudian kami berantakan. Kami kehilangan kemampuan untuk menguasai bola, para pemain tidak bisa memulai pertandingan dan memaksa Spanyol untuk bangkit,” tutup pelatih Timnas Portugal tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)