“Vietnam dan Thailand memahami regulasi itu (head-to-head). Jadi, mereka tak habis-habisan pesta gol saat bertemu Brunei, Filipina dan Myanmar,” tambah Akmal Marhali.
“Ke depan, tugas Shin Tae-yong adalah berpikir bagaimana mengalahkan Vietnam dan Thailand. Bila dua tim ini sudah mampu dikalahkan, yang lainnya di Asia Tenggara pasti juga akan bisa dikalahkan,” tegas Akmal.
Akmal mengatakan bahwa Thailand U-19 dan Vietnam U-19 tidak bersalah. Menurutnya, apa yang dilakukan kedua tim bukan tidak sportif, melainkan murni taktik untuk memuluskan langkah ke semifinal.
“Save Our Soccer tidak melihat yang dilakukan Vietnam dan Thailand sebagai sepakbola gajah. Ini murni taktik dan strategi, kedua tim memilih main aman untuk bersiap menuju semifinal. Mereka memahami betul ini sebuah turnamen,” ujar Akmal.
“Kalau mereka ambil risiko (menyerang), itu akan tidak menguntungkan saat main di semifinal. Indonesia juga pasti akan melakukan hal sama bila mengalami situasi Vietnam-Thailand. Jadi, Kita yang harus introspeksi, bukan mencari kambing hitam,” tegas mantan CEO Tangerang Wolves ini.
(Ramdani Bur)