3. Tahu Cara Main di Turnamen
(Timnas Indonesia sebelum bertanding, foto: Instagram/@asnawi_bhr)
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong tahu caranya untuk sukses di turnamen. Shin Tae-yong tidak ragu untuk bermain defensif demi mendapatkan hasil positif dari lawan yang lebih kuat.
Contohnya, saat melawan Vietnam, Shin Tae-yong membuat Timnas Indonesia menjadi tim super defensif sehingga mampu meraih hasil imbang 0-0. Hal itu mungkin tidak disukai beberapa pihak, tetapi poin lebih penting daripada permainan cantik dalam turnamen seperti Piala AFF 2020.
Lalu, Timnas Indonesia menjadi tim agresif saat bersua Malaysia dan Singapura yang punya kualitas hampir sama dengan Skuad Garuda. Hasilnya, Timnas Indonesia mampu meraih hasil positif. Meski gagal juara, Shin Tae-yong membuktikan, bahwa dirinya tahu cara untuk mendapatkan trofi.
2. Tidak Sesumbar Akan Juara
(Shin Tae-yong saat konferensi pers jelang pertandingan Piala AFF 2020, foto: PSSI)
Timnas Indonesia gagal menjadi juara Piala AFF 2020. Akan tetapi, predikat runner-up pun sudah luar biasa karena Timnas Indonesia bahkan tidak diprediksi bisa lolos dari fase grup.
Sejak awal, Shin Tae-yong pun tidak menargetkan gelar juara di Piala AFF 2020. Itu secara tidak langsung mengurangi beban pada mental para pemain Timnas Indonesia. Hasilnya, para pemain bisa tampil maksimal dalam setiap pertandingan.
Sekadar informasi, Piala AFF 2020 merupakan turnamen resmi pertama Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia. Predikat runner-up adalah pencapaian luar biasa bagi juru taktik asal Korsel itu.