Kronologi Shin Tae-yong Tolak Klub China dan Thailand demi Timnas Indonesia

Ramdani Bur, Jurnalis
Jum'at 07 Januari 2022 13:56 WIB
Berikut kronologi Shin Tae-yong tolak China dan Thailand demi Timnas Indonesia. (Foto: Instagram/@shintaeyong7777)
Share :

KRONOLOGI Shin Tae-yong tolak klub China dan Thailand demi Timnas Indonesia akan dibahas dalam artikel ini. Juru taktik asal Korea Selatan ini mengaku menangani tim nasional jauh lebih menantang ketimbang membesut klub.

Karier Shin Tae-yong sebenarnya bermula di level klub. Ia sempat tiga tahun (2005-2008) menjadi asisten pelatih Hong Myung-bo di tim asal Australia, Brisbane Roar.

Setelah itu, ia menjadi pelatih di Seongnam Ilhwa Chunma dalam kurun 2008-2012. Bahkan pada 2010 ia membantu Seongnam juara Liga Champions Asia 2010.

Lepas meninggalkan Seongnam, ia lebih banyak berkutat di tim nasional. Mulai dari Timnas Korea Selatan U-20, U-23 hingga senior. Setelah meninggalkan Timnas Korea Selatan kelar Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong mengaku diburu sejumlah klub.

Medio April 2019, sejumlah klub asal China memburu Shin Tae-yong. Di saat bersamaan, Thailand juga menghubungi Shin Tae-yong setelah mereka memecat sang pelatih, Milovan Rajevac.

BACA JUGA: Shin Tae-yong Belajar soal Islam Setelah Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Penyebabnya

“Klub China menghubungi saya sejak April 2019. Namun, saya memilih Timnas Indonesia. Ketika saya memimpin Timnas Korea Selatan, saya merasakan hal yang berbeda ketimbang menangani sebuah klub,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari Sportalkorea.

“Sebenarnya juga ada tawaran dari Thailand pada 2019, namun tidak berjalan lancar. Saya mengundurkan diri tepat sebelum menandatangani kontrak. Kali ini juga setelah dihadapkan pilihan antara klub China dan Timnas Indonesia, saya memilih Timnas Indonesia,” tegas Shin Tae-yong.

Keputusan Shin Tae-yong mengabaikan tawaran klub China, Shenzhen FC, juga menarik perhatian. Ia menolak tawaran gaji tiga kali lipat lebih besar ketimbang yang diterima di Timnas Indonesia.

“Tawaran dari mereka (Shenzhen FC) hanya satu tahun. Mereka tidak menjanjikan kontrak jangka panjang. Padahal, jika mereka menawarkan dua tahun, saya mungkin menganggap China serius kepada saya,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari channel YouTube Hyungwook.

“Satu tahun tak cukup bagi pelatih sepakbola di mana pun. Sebagai pelatih asing, saya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan budaya dan lain-lain. Satu tahun, saya tidak yakin dapat berbuat sesuatu,” tutup Shin Tae-yong.

Mantan Sekjen PSSI, Ratu Tisha, merupakan sosok yang berperan mendatangkan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia. Shin Tae-yong pun mengakuinya sendiri.

“Mantan Sekjen PSSI (Ratu Tisha) menghubungi saya melalui KFA. Mereka (KFA) mengatakan Ratu Tisha ingin berbicara kepada saya, mantan pelatih Timnas Korea Selatan,” kata Shin Tae-yong saat diwawancarai kanal YouTube Myeongjangdeul.

“Karena khawatir kalau saya ke Indonesia, media-media Indonesia akan mengetahuinya. Akhirnya saya bertemu di Malaysia dengan Ketua, Sekjen, Exco secara diam-diam. Kami membicarakan soal visi dan kemudian saya berpikir, oke saya juga akan mempertimbangkannya dengan baik. Begitulah pada akhirnya saya jadi pelatih Timnas Indonesia,” tutup Shin Tae-yong.

 

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya