MANCHESTER - Manchester City secara mengejutkan kalah 0-2 dari Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris 2021-2022. Menurut Pelatih Man City, Josep Guardiola, timnya melakukan banyak kesalahan sehingga kekalahan pun terjadi.
Tanding di Etihad Stadium, Sabtu 30 Oktober 2021, malam WIB, The Citizen –julukan Man City- dibungkam Palace dua gol tanpa balas. Wilfred Zaha membuat tim asuhan Patrick Viera itu unggul cepat pada menit keenam dan Conor Gallagher mengamankan kemenangan dengan golnya dua menit jelang waktu normal usai.
Salah satu penyebab Man City kalah karena mereka bermain dengan 10 pemain. Hal itu terjadi sejak Aymeric Laporte diganjar kartu merah di penghujung babak pertama.
Setelah itu, Gabriel Jesus sempat menyamakan kedudukan. Akan tetapi, golnya dianulir oleh wasit karena dianggap offside.
Kendati bermain, 10 pemain The Citizen sebenarnya tetap tampil dominan. Mereka bisa menciptakan beberapa peluang tapi tidak bisa diselesaikan dengan baik.
BACA JUGA Netizen Indonesia Terciduk Lakukan Rasisme, Wilfried Zaha Tulis Pesan Menyentuh
Untuk itu, Guardiola merasa banyak hal yang salah dalam pertandingan ini. Kesialan demi kesialan terus didapat oleh timnya pada laga tersebut hingga akhirnya menelan kekalahan.
"Kami tidak dapat memenangkan pertandingan, kami kebobolan gol pertama kami (di kandang di Liga Inggris musim ini), dan kami bekerja sangat baik di babak pertama dan, 25 hingga 30 menit di babak kedua. Tetapi, setelah bermain selama 45 menit 10 melawan 11, tim seperti kami membutuhkan proses, dan melakukan segalanya dengan benar, bahwa orang-orang, para pemain, menunjukkan karakter,” kata Guardiola, dilansir dari The Independent, Selasa (2/11/2021).
“Tapi sayangnya itu salah dalam banyak hal dan kami kehilangan permainan. Kami kebobolan gol lebih awal, tetapi berapa banyak peluang yang mereka miliki? Mereka mencetak gol itu dan tidak lebih (di babak pertama)," ujarnya.
"Kami tidak dapat mengatakan bahwa kami memiliki banyak peluang tetapi kami memiliki cukup peluang di babak pertama untuk mencetak gol. Ketika 10 lawan 11 lebih sulit, kami mencetak gol, itu dianulir dan bahkan Rodri memiliki satu atau dua peluang untuk mencetak gol. Pada akhirnya, serangan balik apapun bisa terjadi,” pungkas mantan pelatih Barcelona itu.
(Andika Pratama)
