3 Sisi Gelap Liga Inggris, Nomor 2 Paling Miris

Ramdani Bur, Jurnalis
Rabu 29 September 2021 13:54 WIB
Sisi gelap Liga Inggris. Dalam foto ini Cristiano Ronaldo sedang mencoba menguasai bola. (Foto: REUTERS)
Share :

SEJUMLAH sisi gelap Liga Inggris terpampang nyata. Meski berstatus salah satu kompetisi elite di Eropa, Liga Inggris memiliki sejumlah masalah.

Premier League sebagai operator kompetisi gagal mengayomi klub-klub yang bernaung di bawahnya secara optimal. Lantas, apa saja sisi gelap Liga Inggris?

Berikut 3 sisi gelap Liga Inggris:

3. Gagal Kelola Keuangan


(Harry Kewell, salah satu pemain andalan Leeds United)

Sejumlah klub Liga Inggris gagal mengelola keuangan mereka secara optimal. Pada medio 1997-2001, Leeds United sempat berstatus klub tersukses di Inggris. Dalam periode tersebut Leeds United mendatangkan sejumlah pemain top seperti Rio Ferdinand, Harry Kewell hingga Mark Viduka.

BACA JUGA: Jika Tak Ada Pogba, Bruno Fernandes dan Cristiano Ronaldo Bertengkar di Laga Man United vs Aston Villa

Namun, karena pengelolaan keuangan yang buruk, Leeds United perlahan-lahan terlilit utang. Ujung-ujungnya, Leeds United yang kehilangan pemain-pemain terbaiknya harus terdegradasi di ujung Liga Inggris 2003-2004.

2. Pemain Muda Minim Kesempatan


Menurut penelusuran media asal Inggris, The Independent, dari total 1,5 juta anak-anak, hanya 180 di antaranya yang mendapat kesempatan bermain di Liga Inggris. Hal itu berarti, tingkat keberhasilannya hanya 0,012 persen!

Keegoisan pemilik klub yang ngotot memburu gelar, membuat mereka mengabaikan pemain-pemain akademi. Mereka memilih mendatangkan pemain jadi atau pemain muda bertalenta dari luar negeri ketimbang memanfaatkan tenaga-tenaga muda yang ada di skuad mereka.

1. Gagal Impor Pemain

(Jude Bellingham saat ini bermain untuk Dortmund)

Inggris sejak dulu kesulitan mengimpor pemain ke luar negeri. Ambil contoh dari 26 pemain Timnas Inggris yang mentas di Piala Eropa 2020, hanya Jadon Sancho dan Jude Bellingham yang bermain di luar negeri, tepatnya bersama Borussia Dortmund.

Sekarang jumlahnya pun semakin sedikit setelah Jadon Sancho memilih hengkang ke Manchester United pada musim panas 2021. Apakah ini pertanda kualitas pesepakbola asal Inggris tak begitu menarik oerhatian klub-klub luar negeri?

Jika benar seperti itu, pekerjaan rumah bagi para pengelola klub. Pengelola klub diharapkan tak hanya mencari pemain instan dari luar negeri, namun juga memaksimalkan potensi pemain-pemain lokal mereka.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Bola lainnya