SEJUMLAH sisi gelap Liga Inggris terpampang nyata. Meski berstatus salah satu kompetisi elite di Eropa, Liga Inggris memiliki sejumlah masalah.
Premier League sebagai operator kompetisi gagal mengayomi klub-klub yang bernaung di bawahnya secara optimal. Lantas, apa saja sisi gelap Liga Inggris?
Berikut 3 sisi gelap Liga Inggris:
3. Gagal Kelola Keuangan
(Harry Kewell, salah satu pemain andalan Leeds United)
Sejumlah klub Liga Inggris gagal mengelola keuangan mereka secara optimal. Pada medio 1997-2001, Leeds United sempat berstatus klub tersukses di Inggris. Dalam periode tersebut Leeds United mendatangkan sejumlah pemain top seperti Rio Ferdinand, Harry Kewell hingga Mark Viduka.
Namun, karena pengelolaan keuangan yang buruk, Leeds United perlahan-lahan terlilit utang. Ujung-ujungnya, Leeds United yang kehilangan pemain-pemain terbaiknya harus terdegradasi di ujung Liga Inggris 2003-2004.
2. Pemain Muda Minim Kesempatan
Menurut penelusuran media asal Inggris, The Independent, dari total 1,5 juta anak-anak, hanya 180 di antaranya yang mendapat kesempatan bermain di Liga Inggris. Hal itu berarti, tingkat keberhasilannya hanya 0,012 persen!
Keegoisan pemilik klub yang ngotot memburu gelar, membuat mereka mengabaikan pemain-pemain akademi. Mereka memilih mendatangkan pemain jadi atau pemain muda bertalenta dari luar negeri ketimbang memanfaatkan tenaga-tenaga muda yang ada di skuad mereka.