JAKARTA - Puasa Ramadan adalah momen yang dinantikan umat Islam di seluruh penjuru dunia. Saat berpuasa umumnya orang akan menyesuaikan aktivitas sehari-hari karena pola asupan gizi yang berubah.
Problem ini juga dialami oleh atlet yang berpuasa. Namun, sejumlah literasi menyebutkan bahwa problem asupan gizi atlet dapat disiasati sepanjang karbohidrat, protein dan cairan dapat dipenuhi dengan baik.
Fisio Timnas Futsal Indonesia, Fortunella Levyana mengatakan, selain problem asupan, ada hal lain yang tidak kalah penting dan harus menjadi perhatian para atlet, yakni kebugaran.
Menurut wanita yang lebih akrab dipanggil Nella, meskipun tidak sedang menghadapi pertandingan, atlet harus senantiasa menjaga kebugaran dengan melakukan latihan lebih kurang 150 menit per minggu. Bila konsisten hasilnya akan lebih baik dibanding latihan yang lebih lama, namun tidak terjadwal.
"Drill-nya seperti lari cepat, jogging atau weight training seperti squat, plank, push up dan lainnya yang hanya menompang berat tubuhnya sendiri, walaupun hanya 30 menit sehari apabila dilakukan rutin dan konsisten tentu hasilnya akan lebih baik," katanya.