MILAN – Tak bisa mendampingi tim selama 18 hari membuat Stefano Pioli dilanda kerinduan luar biasa. Pria asal Italia itu bahkan mengaku tidak bisa tidur nyenyak begitu tahu akan kembali menangani AC Milan setelah dinyatakan negatif Covid-19.
Ya, Stefano Pioli memang menepi dari kesibukan sebagai juru taktik AC Milan sejak 14 November 2020. Ia dinyatakan positif Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi mandiri. Tongkat kepelatihan lantas dipegang oleh Daniele Bonera.
Di tangan eks beknya tersebut, AC Milan mampu merebut dua kemenangan dan sekali imbang. Kinerja Daniele Bonera memang tidak buruk-buruk amat, tetapi amat jelas Rossoneri merindukan arahan dari Stefano Pioli.
Baca juga: Demi Momentum Positif, Celtic Bertekad Lukai AC Milan
Kerinduan itu berakhir tepat pada Selasa 1 Desember 2020. Stefano Pioli dinyatakan negatif virus Corona sehingga bisa kembali mendampingi tim berlatih di Milanello. Ia mengaku tidak bisa tidur nyenyak begitu tahu akan comeback ke lapangan latihan.
“Saya begitu merindukan pekerjaan sehari-hari. Sudah 18 hari lamanya. Semalam (Selasa 1 Desember 2020), ketika mereka memberi tahu hasil tes saya negatif, saya sulit tidur karena begitu tidak sabar untuk kembali,” terang Stefano Pioli dalam konferensi pers jelang laga kontra Glasgow Celtic, dilansir dari Football Italia, Kamis (3/12/2020).
“Saya berterima kasih kepada klub karena mereka dengan cepat memperbarui teknologi sehingga kami bisa bekerja jarak jauh. Terima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung saya. Terima kasih juga kepada anak-anak karena sudah membuat saya bangga, tak lupa kepada pengganti saya,” imbuh pria berusia 55 tahun itu.
Selama absen mendampingi AC Milan, Stefano Pioli memang rajin berkomunikasi dengan anak asuhnya lewat telefon seluler (ponsel). Bahkan, setiap akhir laga, Gianluigi Donnarumma dan kawan-kawan melakukan panggilan video dengan sang allenatore.
Walau berterima kasih atas dukungan klub untuk bekerja dari rumah, Stefano Pioli mengaku pekerjaannya justru lebih cepat. Menonton pertandingan dari televisi juga membuatnya paham mengapa begitu mudah kritik dilancarkan.
“Saya bisa katakan, bekerja jarak jauh tidak bagus buat saya. Sebab, saya bekerja lebih keras dari rumah ketimbang di pinggir lapangan. Melihat anak-anak secara langsung jelas berbeda rasanya,” urai Stefano Pioli.
“Menonton pertandingan dari televisi membantu saya memahami mereka yang sering mengkritik dari tayangan televisi. Beberapa kesalahan lebih sulit diterima ketika menontonnya di televisi,” tutup pria berkepala plontos tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)