"Kami makan malam dan kemudian pergi ke kamar kami. Kami menonton TV dan tidur sampai kemudian dibangunkan oleh dokter klub yang masih mengenakan piyama. Dengan sangat tenang, dia mengatakan kepada kami untuk tidak panik, tetapi ada api dan kami perlu mengambil tas kami dan meninggalkan ruangan,” beber Pienaar, mengutip dari Goal, Jumat (29/5/2020).
"Saat itulah saya ingat bahwa bus itu diparkir tepat di bawah jendela kami. Saya menarik tirai ke belakang, melihat nyala api melompat tinggi dan berpikir bus akan meledak. Saya mengambil tas saya. Zlatan berdiri di sana dan berkata, 'Jangan pergi begitu saja, Anda juga harus mengambil tas saya!' lanjut Pienaar.
"Kami menunggu di luar hotel selama 90 menit dalam cuaca dingin dan tidak yakin kapan pertandingan akan dimainkan. Ronald Koeman, pelatih kami, memberi tahu kami bahwa kami harus kembali tidur. Saya tidur dengan satu mata terbuka,” pungkasnya.
(Ramdani Bur)