JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Simon McMenemy, baru saja mengumumkan bahwa salah satu anak didiknya, yakni Rizky Pora, telah resmi dicoret dari daftar 24 pemain yang didaftarkan untuk ikut di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pengumuman tersebut bisa dikatakan cukup mengagetkan karena daftar pemain yang dipanggil oleh Simon pun diberitahukan beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Rabu 14 Agustus 2019.
Keputusan yang diambil Simon untuk mencoret Rizky bukan tanpa alasan. Sebab ia merasa pemain Barito Putera itu telah menunjukkan sikap tercela yang tak disukai oleh Simon. Ia merasa Rizky sudah melakukan hal yang sangat fatal dari hal-hal yang tidak disukai oleh pelatih asal Inggris tersebut.
Baca Juga: Simon Panggil 24 Pemain Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022
Sikap yang tak disukai Simon itu adalah ketika Rizky diketahui memukul salah satu pemain PSM Makassar, yakni Bayu Gatra. Kejadian tersebut terjadi saat Barito Putera bertandang ke markas PSM pada Rabu 14 Agustus 2019. Ketika pertandingan itu berakhir, Rizky terlihat memukul wajar Bayu hingga terkapar di lapangan.
Karena sikap tak sportif itulah yang membuat Simon akhirnya mencoret Rizky dari 24 pemain yang dipanggil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Padahal sejak awal melatih, Simon sudah menegaskan bahwa sikap para pemain Timnas Indonesia bakal menjadi cerminan sepakbola Tanah Air.
Sebab itulah ia menegaskan masalah disiplin menjadi hal yang sangat penting. Karenanya Rizky jadi dicoret dari skuad Timnas Indonesia. Nantinya posisi Rizky bakal digantikan dengan Febri Hariyadi.
“Kami mengharapkan tingkat disiplin tertinggi dari para pemain Timnas Indonesia. Itu telah dibahas beberapa kali dan para pemain telah diingatkan bahwa mereka adalah representasi dari seluruh pemain Indonesia. Para pemain Timnas Indonesia adalah contoh bagi semua, Ini prinsip dan saya tidak main-main dengan hal ini,” jelas Simon, dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (15/8/2019).
“Pemain harus memahami tanggung jawab yang datang dengan mewakili negara yang begitu bersemangat dan bangga,” tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)