JAKARTA – Segenap penggawa Tim Tokyo FC telah memulai latihan mereka di stadion kebanggaan masyarakat Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada Jumat (26/1/2018). Latihan tersebut dijalani tak lepas dari pertandingan yang bakal dihadapi klub asal Jepang itu melawan Bhayangkara FC pada Sabtu 27 Januari 2018.
Pertandingan antara Tokyo FC kontra Bhayangkara tersebut dihelat dalam rangka memperingati kerjasama federasi sepakbola Indonesia (PSSI) dengan federasi sepakbola Jepang (JFA) yang telah terjalin selama 60 tahun. Laga akbar tersebut pun akan diberi titel J League Asia Challenge 2018.
(Baca juga: Miyabi Kenakan Jersey Timnas Indonesia dengan Garuda di Dada)
Adapun alasan pemilihan klub Tokyo FC oleh JFA sebagai peserta lantaran kota tempat klub tersebut bernaung akan menjadi penyelenggara Olimpiade 2020. Sedangkan Bhayangkara FC dipilih karena merupakan klub juara Liga 1 2017.
Sekadar diketahui, ini merupakan kedua kali diadakannya penyelenggaraan J League Asia Challenge. Sebelumnya, perhelatan tersebut pernah digelar di Bangkok, Thailand pada 2017. Kala itu, kejuaraan diikuti oleh empat tim, yakni Yokohama Marinos, Kashima Antlers, Bangkok United, dan Suphanburi.
Dalam kejuaraan kali ini, Tokyo FC tentunya ingin tampil gemilang dengan menjadi juara. Pasalnya, hal tersebut berpengaruh pada citra Liga Jepang itu sendiri. Ditambah lagi, pada J League Asia Challenge 2017, kejuaraan dimenangkan oleh Yokohama Marinos, yang mana hal tersebut akan menjadi tambahan motivasi bagi Tokyo FC.
Kendati begitu, jelas bukan perkara mudah bagi Tokyo FC untuk menjadi juara. Pasalnya, Bhayangkara merupakan tim yang solid dan mampu menunjukkan tajinya pada kompetisi Liga 1 2017. Selain itu, Bhayangkara juga akan didukung oleh segenap masyarakat Indonesia yang hadir langsung ke SUGBK. Hal tersebut dipastikan akan menambah semangat juang bagi Herman Dzumafo dan kolega.
Latihan yang dilakukan Tokyo FC tersebut juga tak lepas dari penyesuaian iklim. Pasalnya, para pemain Tokyo FC tentu tak terbiasa dengan negara beriklim tropis seperti Indonesia. Udara yang panas kerap membuat para pemain yang bermain di negara yang memiliki empat musim menjadi dehidrasi saat berlaga di Indonesia.