MADRID – Menyusul sukses Atlético Madrid musim lalu, sejumlah pilarnya tak terhindarkan terlibat pusaran gosip transfer. Bos Atléti, Enrique Cerezo mengaku takkan menghalangi jika para pemainnya ingin pergi, tapi tentunya dengan cara baik-baik.
Pasalnya Cerezo pribadi masih teringat akan kasus transfer Sergio Agüero ke Manchester City pada 2011 lalu. Bukan soal jumlah uang yang jadi pemulus Agüero, tapi cara si pemain sendiri yang dianggap tak sopan dan akhirnya, dicap bagai penjahat oleh fans dan juga klub.
Kisah singkatnya, Agüero sempat mengumbar akan tetap bertahan dan loyal saat diterpa kabar transfer The Citizens. Tapi sepekan setelahnya, Agüero bak menelan ludah sendiri dan menyatakan ingin hengkang.
Masalahnya, kepergian Agüero diikuti komentar tak mengenakkan bahwa dia takkan pernah mau kembali ke Vicente Calderón – markas Los Colchoneros.
“Semua pemain meninggalkan klub dengan cara yang baik dan lancar. Fernando Torres, Radamel Falcao...semua kecuali Sergio Agüero yang punya problem bodoh. Dia bisa saja pergi sebagai pahlawan, tapi dia malah pergi sebagai penjahat,” ketus Cerezo.
Pada jeda transfer musim panas ini, beberapa pilar mereka juga kembali jadi sasaran transfer klub lain. Sebut saja Diego Costa, Diego Godín, Filipe Luís, sampai João Miranda. Cerezo akan membuka pintu keluar Atléti dengan syarat ditebusnya klausul kontrak mereka.
“Para pemain yang tak ingin bertahan, tinggal membayar klausul, hanya itu. Kebijakan kami sudah jelas. Kami tak ingin ada pemain Atlético yang tak bahagia. Memang menyakitkan buat kami jika mereka pergi, tapi jika mereka menebus klausul pelepasan, maka takkan ada masalah,” jelasnya.
(Randy Wirayudha)