GDANSK – Kalah 0-1 dari Spanyol, merupakan hal lain bagi veznjak (gelandang) Kroasia, Ivan Rakitic. Tapi satu hal yang mungkin akan menghantuinya seumur hidup adalah gagal mengkonversi peluang emas yang menggagalkan langkah Kroasia ke perempatfinal.
Pada laga terakhir Hrvatska – nama lain Kroasia – dini hari tadi, Rakitic membuang sebuah kans emas yang bisa jadi mengubah hasil pertandingan. Di akhir-akhir babak kedua, Rakitic nyaris memecah kebuntuan laga yang sedianya masih memamerkan angka 0-0 di papan skor PGE Arena, Gdansk.
Rakitic yang mendapat umpan dari pemain lain, sempat harus menjatuhkan diri untuk menanduk crossing tersebut di hadapan kiper Spanyol, Iker Casillas. Nahas, bola tandukannya dengan heroik mampu dibendung Sant Iker.
Lantas, beberapa menit kemudian justru Spanyol yang mencetak gol satu-satunya di laga itu melalui Jesús Navas di menit ke-88. Habis-lah sudah asa Kroasia untuk melaju ke fase berikutnya menemani La Furia Roja. Pasalnya di tempat lain, Italia menang 2-0 atas Irlandia.
“Saya gagal mencetak gol dari peluang yang mendatangi saya. Sepertinya saya takkan bisa tidur karena memikirkan hal itu,” sesal Rakitic, seperti dinukil UEFA.com, Selasa (19/6/2012).
“Jelas kami sudah memberikan segalanya di lapangan, kami mengeluarkan kemampuan terbaik kami. Saya bisa katakan bahwa jiwa saya masih tertinggal di lapangan itu dan saya pikir saya butuh beberapa teman untuk membawa saya keluar lapangan karena saya benar-benar telah mati,” lanjut pemain Sevilla tersebut.
Walau dadanya masih terasa perih disertai kelu lidah, Rakitic tak buang perhatian dari simpati para fans Kroasia yang tak henti-hentinya melayangkan dukungan positif. Tak ada yang bisa membuatnya sedikit tersenyum sembari menitikkan air mata selain riuhnya apresiasi suporter Kroasia.
“Saya hanya ingin mengatakan terima kasih yang amat besar kepada suporter kami. Mereka bersorak untuk kami, mereka selalu ada di samping kami selama ini. Kami sangat bangga dengan orang-orang yang loyal dan selalu berada di belakang kami,” tuntas pemain yang pernah membela timnas Swiss U-21 tersebut.
(Randy Wirayudha)