MADRID – Petualangan APOEL Nicosia yang bak dalam roman indah bagaikan dongeng, akhirnya harus tuntas di Estadio Santiago Bernabèu, dini hari tadi. Total APOEL harus mengakui kedigdayaan Real Madrid dengan kekalahan agregat 2-8.
Tim yang bahkan tak berstatus kuda hitam atau underdog di Champions League musim ini, menghadirkan kejutan besar dengan mencapai babak delapan besar. Padahal, tak satupun prediktor pasang mata terhadap tim asuhan Ivan Jovanovic itu.
Memulai petualangannya di babak kedua kualifikasi melawan wakil Albania, Skënderbeu Korçë, APOEL tampil impresif di kualifikasi babak ketiga hingga babak grup di putaran final. Sedianya, bertempat di grup G bersama tim-tim yang lebih berpengalaman macam FC Porto, Zenit St. Petersburg dan Shakhtar Donetsk, APOEL tak diunggulkan sama sekali.
Tapi secara mengejutkan, APOEL berhasil menemani Zenit ke babak play off dan yang lebih hebatnya lagi, APOEL menyandang juara grup. Di babak 16 besar, APOEL kembali membuat kejutan dengan menyingkirkan Olympique Lyonnais lewat drama adu penalti.
APOEL pun bersua tim langganan ‘arisan’ gelar Champions League, Real Madrid yang akhirnya menjadi tim yang memulangkan mereka dengan perasaan yang membanggakan. Jovanovic, memang sedianya sudah tak menilai timnya punya kans setelah kalah 0-3 di kandang sendiri pada leg pertama. Tapi Jovanovic sudah kadung bahagia dengan perjalanan hebat mereka di kompetisi teratas Eropa kali ini.
“Kami adalah satu-satunya tim yang memulai kompetisi ini pada 12 Juli (2012-kualifikasi Champions League). Leg kedua (dini hari) ini merupakan laga ke-16 kami. Tapi kekalahan ini menandakan akhir perjalanan indah kami. Tapi saya dan seluruh publik Siprus bisa berbangga akan prestasi tim ini,” tuturnya dengan bahagia.
“Real Madrid menang dengan fair dan hasil ini saya anggap layak kami dapatkan. Bisa menjebol Madrid dua kali bukanlah kekalahan yang mengecewakan. Bahkan kami sudah tahu setelah hasil di Nicosia, kami takkan lolos (ke semi final). Tapi kami sudah memberikan yang terbaik melawan tim besar di markasnya yang megah,” tutup Jovanovic seperti dikutip The World Game, Kamis (5/4/2012).
(Randy Wirayudha)