BARCELONA - Presiden Barcelona, Sandro Rosell menyatakan dukungan atas pemberlakuan peraturan financial fair play bagi klub-klub di Eropa. Menurut Rosell, tanpa aturan tersebut, para pemain sepak bola akan bertambah kaya sedang klub-klub malah semakin miskin.
 
Peraturan financial Fair play tersebut sejauh ini telah diaplikasikan pada klub Eropa hingga tiga tahun ke depan. Peraturan itu melarang klub untuk menghabiskan total keuntungan yang mereka dapat dari transfer dan gaji pemain, hal ini dalam beberapa musim terakhir tidak ditaati sehingga berujung kerugian finansial selama dua tahun terakhir.
 
“Bila anda melihat dunia sepak bola, pemain dan agen setiap tahun semakin kaya. Hal yang sama juga terjadi pada federasi seperti UEFA dan FIFA, tetapi klub-klub malah semakin miskin,” ujar Rosell seperti disitat dari Sport360, Kamis (29/12/2011).
 
“Ada sesuatu yang salah. Hal yang utama adalah meletakan peraturan fair play dalam tempat yang tepat. Tidak adil bila sebuah klub tidak membayar klub lain, dan kemudian melawan klub ini dan menang. Di Spanyol, klub kami adalah asosiasi. kami memiliki pemilihan. Aturan baru yang harus diingat adalah ada dua jenis tipe klub, asosiasi dan perusahaan,” paparnya.
 
Peraturan tersebut akan memaksa klub-klub Eropa untuk patuh, pasalnya bagi yang tidak patuh akan dikucilkan dari kompetisi UEFA, termasuk Liga Champions. Untuk masalah efek pengaturan finansial ini, Rosell pun mengambil contoh dari Chelsea yang dikuasai multi jutawan Rusia, Roman Abramovich.
 
“Chelsea bisa sebagai contoh. Bila Mr. Abramovich memutuskan menaruh €1,000, €2,000, hingga €5,000 juta dalam Chelsea, itu tidaklah adil bila dibandingkan dengan Barcelona dan Real Madrid. Kami tidak bisa menaikan modal kami,” terangnya.
 
Sulit mencari pemasukan keuangan di musim ini memaksa Barcelona meninggalkan tradisi mereka untuk tidak memasang sponsor di kostum dengan menggamit Qatar Foundation sebagai sponsor. Rosell juga mengungkap bahwa kini dirinya punya terobosan baru untuk mencari pemasukan dari Barcelona.
 
“Untuk pemasukan kami harus melihat (pasar) di Cina, India, Jepang, dan Korea. Melalui website, kami mencoba mendapatkan satu Euro dari satu orang Cina per tahunnya. Itu bisa menjadi €1.6b  bagi kami,” imbuhnya.
 
“Tentu saja kita tidak akan pernah mendapat jumlah tersebut, tetapi itu baru awal. Stadion (Camp Nou) adalah pemasukan yang bagus, kami memiliki 1,5 juta pengunjung per tahun di museum, stadion, dan toko. Toko kami adalah toko penjualan Nike terbesar di dunia. Kami tidak bisa melakukan yang lebih baik dari ini,” tandasnya.
 
Rosell juga menegaskan bahwa dirinya akan memaksimalkan Internet dengan mengatakan,”(Tiket) Stadion terjual habis, sehingga kami tidak bisa melakukan peningkatan di sana. Jadi satu-satunya jalan adalah melalui teknologi barum terutama dari Internet. Itu adalah masa depan, dan caranya menuju kesana adalah lewat pasar Cina.”
(Sebastianus Epifany)