Pelatih Irak: Sulit Melawan Tim Defensif
DUBAI - Irak sukses meraih kemenangan di laga perdana babak kualifikasi Gurp C Piala Asia 2015 dengan mengalahkan Indonesia lewat skor 1-0, Rabu (6/2/2013). Meski begitu pelatih Timnas Irak, Hakeem Shakir Flayyih Al Azzawi, mengakui bahwa ini laga yang sulit.
Bertanding di Stadion Al Rashid, skuad Garuda memang harus mendapatkan serangan terus menerus dari para pemain Irak sejak menit awal. Pasalnya, Indonesia lebih memilih bermain dengan bertahan dan berharap mencetak gol lewat serangan balik.
Ketatnya tembok pertahanan Indonesia pun membuat kesulitan Tim berjuluk Singa Mesopotamia untuk mencetak gol, meski membuat banyak peluang. Kebuntuan para pemain Irak pun pecah pada menit ke-66.
Kesalahan passing Handi Ramdan akibat salah pengertian di lapangan tengah, memberikan celah bagi Younus Mahmood untuk memanfaatkan kecepatannya dan mengalahkan Wahyu Wijiastanto dalam duel sprint , untuk kemudian membobol gawang Endra Prasetya. Skor 1-0 pun bertahan hingga akhir laga.
Hakeem Shakir pun mengakui bahwa timnya cukup kesulitan dalam laga ini, karena melawan tim yang memilih bermain bertahan. Meski begitu, akhirnya Shakir senang dengan tiga poin yang didapat dalam laga ini.
"Itu pertandingan yang cukup sulit”, ungkap Shakir, seperti dilansir situs AFC. "Dari menit pertama itu jelas bahwa kami bermain melawan tim defensif yang ketat dan ini membuat sulit bagi kita untuk menembus.”
"Kami juga kehilangan banyak kesempatan, karena para pemain muda kami. Tapi, pada akhirnya kami bisa mendapatkan tiga poin dan saya cukup senang akan hal tersebut,” sambungnya.
Shakir pun menyebut bahwa skuad Irak kali ini adalah skuad masa depan bagi tim yang pernah menjadi juara Asia pada 2007 silam. "Ini adalah tim Irak yang baru dan kita harus menunjukkan bahwa kita memiliki apa yang diperlukan untuk tumbuh dan bahwa kita adalah masa depan Irak sepakbola,” pungkasnya.
Dengan kemenangan ini, Irak berhasil menduduki puncak klasemen Grup C dengan raihan tiga poin di laga pembuka ini. Sementara itu, kekalahan ini memaksa Indonesia untuk sementara terdampar di dasar klasemen.
(Muhammad Indra Nugraha)
