 
                DORTMUND – Kembali ke Borussia Dortmund pada bursa transfer musim dingin baru-baru ini, menyadarkan Nuri Sahin tentang mendefinisikan kebahagiaan dalam karier. Sahin yang comeback dengan status pinjaman, mengaku tak bahagia dengan dua klub di mana dia merantau, Real Madrid dan Liverpool.
 
Pergi dari Westfalenstadion 2011 silam, Sahin mengharapkan perkembangan pesat kariernya bersama Los Blancos. Namun sesaat tak merasa kerasan dan jarang dimainkan, gelandang internasional Turki itu pun dipinjamkan ke Anfield – markas Liverpool.
 
Kisahnya tak berbeda saat Sahin berada di Bernabeu. Bersama The Reds, Sahin juga tak menemukan kata bahagia hingga akhirnya, takdir membawanya kembali ke tim asuhan Jürgen Klopp tersebut – klub yang notabene membesarkan namanya.
 
“Saya hanya bisa bermain 100 persen saat saya bahagia. Kasusnya tidak seperti itu saat saya di Madrid dan Liverpool,” aku Sahin kepada RuhrNachrichten, Rabu (30/1/2013).
 
“Karena itulah saya kembali ke Dortmund. Saya hanya berharap cerita indah ini bertahan lama. Saya tahu di mana saya ingin berada dan saya ada di tempat yang saya inginkan,” lanjut pemain berusia 24 tahun tersebut.
 
Menyesal, mungkin dirasakan Sahin namun tak sedikit pun mengakui bahwa dirinya gagal saat bersama Madrid. Alibi Sahin tak bisa tampil dengan performa puncak lantaran cedera yang dianggap sangat mengganggu.
 
“Saya sering memikirkannya dan itu memakan banyak energi. Saya tahu bahwa segalanya akan berbeda jika saya tak cedera, namun begitulah nasib saya," sambungnya.
 
“Mungkin Anda melihat bahwa saya gagal, tapi saya tak ingin menganggapnya begitu. Masa-masa saya di Madrid, saya menderita tiga kali cedera di ligamen dalam waktu yang berdekatan,” pungkas Sahin.
(Randy Wirayudha)