NYON - Manchester City mengklaim telah menerima perlakuan rasis dari supporter FC Porto saat kedua tim bentrok di babak 32 besar Europa League, beberapa hari lalu. Pihak UEFA pun langsung bertindak untuk menyelidiki kasus tersebut.
The Citizens sukses meraih hasil positif ketika menundukkan Porto 2-1 pada leg pertama di Stadio Do Dragao, Jumat (17/2/2012) lalu. Namun, ada hal yang tidak kalah penting, selain hasil pertandingan tersebut.
Dua punggawa The Skyblues, Mario Balotelli dan Yaya Toure mengaku telah menerima perlakuan rasis dari suporter Porto. Menanggapi insiden ini, otoritas sepakbola Eropa (UEFA) yang tengah gencar mengkampanyekan “Anti Rasis” langsung bereaksi.
“Menyusul pengaduan dari pihak Manhcester City, hari ini UEFA membuka penyelidikan terkait sikap yang ditunjukkan supporter mereka (sesuai artikel 11 pada regulasi disiplin UEFA), pada laga leg pertama 32 besar Europa League,” demikian pernyataan pihak UEFA dikutip Goal, Rabu (22/2/2012).
“Komisi disiplin UEFA akan memberikan kaputusan terkait kasus tersebut pada 29 Maret,” lanjut pernyataan tersebut.
Terlepas dari insiden rasisme tersebut, City dan Porto akan kembali bentrok pada 23 Februari, dalam leg kedua di markas City, Etihad Stadium.
(Achmad Firdaus)