LONDON – Sepanjang sejarah, sudah tiga kali Arsenal dan AC Milan berjodoh di babak knock out, Liga Champions. Kenangan terbaik Arsenal, terjadi pada 5 Maret 2008, yang saat itu, Arsenal bermain fantastis, dengan membungkam Milan, 2-0 di depan publik lawan.
Ya, dari tiga pertemuan tersebut, memori San Siro 2008 itulah, yang dapat menjadi acuan motivasi bagi Robin van Persie cs, saat kembali menginjak rumput San Siro untuk bertemu untuk keempat kalinya, 14 Februari mendatang, di babak 16 besar Liga Champions. Sedangkan, dua pertemuan lainnya, berakhir imbang.
“Ya, pertemuan dengan mereka akan menghadirkan laga yang fantastis. Kami tidak boleh melupakan pertemuan terakhir kami di sana, ketika di babak knock out, tahun 2008. Kami melakukan laga tandang dan pulang dengan kemenangan di San Siro,” kenang David Miles, sekretatis klub, kepada Sky Sports, Sabtu (17/12/2011).
“Catatan terakhir kami melawan Milan, sangat bagus dan tentu kami tak sabar bertemu mereka lagi di laga kandang/tandang,” sambung Miles.
Arsenal belakangan ini memang punya catatan baik, melawan wakil-wakil Italia. Inter Milan dan AS Roma adalah contoh lain, keberhasilan klub meriam London itu, dalam menyungkurkan klub-klub Serie A. Tapi tetap saja, melawan Il Diavolo, akan selalu menjadi pertarungan yang spesial untuk Arsenal.
“Sejarah mencatat, kami juga pernah menghentikan langkah Inter Milan dan AS Roma. Termasuk kemenangan fantastis kami atas Inter, 5-1, juga di San Siro,” lanjutnya.
“Pertandingan nanti, akan berjalan sulit dan kedua pihak, pantas untuk berada di babak ini. Meski begitu, kami tetap memelihara keyakinan kami,” tutup Miles.
(Randy Wirayudha)