JAKARTA – Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy memenuhi panggilan PSSI Jumat sore ini terkait penolakan mereka atas pemanggilan timnas 1 Oktober lalu. Kepada PSSI mereka menegaskan tidak memenuhi panggilan Garuda karena tidak siap.
“Untuk timnas saya siap untuk selalu bergabung.Dan tidak mungkin untuk menolak panggilan timnas. Kami kemarin baru berlaga untuk AFC, waktunya tidak memungkinkan untuk bergabung bersama teman-teman di timnas, sesuai jadwal, yakni tanggal 1,” ujar Boaz sesaat setelah keluar dari Sekretariat PSSI, di Senayan, Jakarta,Jumat (7/10/2011).
Saat itu, Boaz dan Ricardo baru kembali ke Indonesia setelah membela Persipura melakoni laga leg kedua AFC Cup melawan Arbil FC di Irak. Boaz pun mengatakan di kesempatan lain dirinya siap bergabung bersama Firman Utina dkk. “Untuk panggilan berikutnya kami siap bergabung bersama timnas.”
Ricardo Salampessy memaklumi maksud pemanggilan dirinya dan Boaz serta pihak Persipura ke PSSI. Serupa dengan Boaz dia pun menegaskan tidak bermaksud menolak pemanggilan timnas.
“Saya terimakasih kepada Pak (Bernhard) Limbong atas kesediaan mengundang kami bertemu beliau, dan memberi pengertian sehingga kami mengerti akan maksud undangan tersebut. Saya sendiri secara pribadi tidak ada penolakan untuk timnas.”
“Saya sangat siap untuk memenuhi panggilan timnas. Dan mulai hari ini hingga seterusnya saya siap memenuhi panggilan timnas,” tegasnya.
Wakil manajer Persipura Anton Indenai juga memberikan klarifikasi kepada media bahwa kedua pemain Persipura tersebut tidak bermaksud mangkir dari panggilan timnas.Persoalan itu muncul hanya karena kesalahpahaman.
“Sesungguhnya bukan karena mereka tidak suka untuk membela timnas, atau ada kepentingan lain dari manajemen Persipura, untuk membatalkan mereka datang pada timnas. Tapi saya kira ini adalah miss understanding, saat itu jadwal kami memang padat. Persipura harus bermain di Arbil dan kepulangan kami dari Arbil harus melalui Turki. Kami baru tiba di Jayapura tanggal 30 September pagi. Sedangkan mereka diwajibkan masuk timnas tanggal 1 Oktober itu kan tidak mungkin,” paparnya.
“Bermain bola di timnas bagi pemain sepakbola adalah prestasi tertinggi dan mereka juga pasti mau untuk ikut. Karena itu mempengaruhi karier dan nilai jual mereka,” tambahnya.
Ketua Komite Disiplin PSSI, Bernhard Libong menerangkan pemanggilan ini bersifat memberi pengertian kepada kedua pemain tersebut. Dan PSSI pun hanya memberi peringatan secara lisan.
“Peringatan secara tertulis akan menyusul, dan ditekankan pada mereka berdua bahwa membela timnas adalah sebuah kewajiban,” ujarnya.
(Fitra Iskandar)