BARCELONA - Gelandang elegan Barcelona Xavi Hernandez membeberkan perbedaan gaya antara Real Madrid dan Manchester United, dua tim yang dikalahkan Barca dalam perjalanan meraih gelar juara Liga Champions musim ini.
Dalam penuturannya kali ini, Xavi tak menampik bila kedua tim di atas merupakan lawan yang paling sulit dihadapi. Namun, gelandang 31 tahun ini menilai ada perbedaan yang sangat mencolok dari gaya permainan Madrid dan United.
“Madrid merupakan lawan yang paling sulit, tapi bukan karena gaya permainan mereka, tapi karena mereka lebih ingin menghancurkan permainan,” tutur Xavi menyindir skema negative football yang diterapkan entrenador El Real Jose Mourinho.
“Saya justru lebih senang meliha permainan United yang menurut saya ribuan kali lebih baik (dari Madrid). Akan jadi hal yang menarik untuk melihat apa yang akan terjadi bila Madrid memainkan gaya bermain mereka,” sambungnya dikutip Goal, Selasa (7/6/2011).
Laga antara Barca kontra Madrid di semifinal memang menyisakan preseden buruk dalam sejarah sepakbola. Dari dua bentrokan yang mereka lakoni, kedua tim justru lebih menonjolkan perang urat syaraf ketimbang permainan menarik di lapangan.
Dalam duel yang berakhir dengan agregat 3-1 untuk Barca, pihak Madrid menuding para pemain Barca kerap berakting dan mengintimidasi wasit. Tak sampai di situ, Mourinho juga menyebut ada konspirasi yang melibatkan otoritas sepakbola tertinggi Eropa (UEFA) untuk membantu Barca.
Di lain sisi, kubu Barca juga mengecam pola permainan Madrid yang dinilai tertutup dan lebih menjurus menampilkan permainan kasar.
(Achmad Firdaus)