JAKARTA – Pengamat sepak bola nasional, Binder Singh, menyoroti karakter unik calon pelatih Timnas Indonesia, John Herdman yang dinilai gemar melancarkan perang psikologis atau psywar menjelang pertandingan. Bung Binder –sapaan akrabnya– melihat adanya kemiripan antara metode pelatih berkebangsaan Inggris tersebut dengan pelatih manajer legendaris asal Portugal, Jose Mourinho, dalam hal meruntuhkan mental lawan.
Sebagaimana diketahui, John Herdman dikabarkan akan segera menjadi pelatih Timnas Indonesia. Belakangan ini, pelatih berpaspor Inggris itu kabarnya sudah menyetujui kontrak yang disodorkan oleh PSSI.
Walau demikian, Herdman masih belum secara resmi menandatangani kontrak. Bung Binder mengatakan, tawaran PSSI berhasil membuat Herdman memilih Timnas Indonesia ketimbang negara lainnya.
"Semua kesepakatan telah tercapai antara kedua belah pinak. Dan menariknya, John Herdman memilih Indonesia yang pertama, karena menang nilai kontrak dari PSSI lebih baik dari dua negara yang menawarkan dia kontrak," ujar Bung Binder dikutip dari kanal YouTube Bola Bung Binder, Sabtu (27/12/2025).
Mendekati penandatanganan kontrak dengan Timnas Indonesia, Herdman disebut sebagai pelatih yang gemar psywar. Menurut Bung Binder, metode ini dia lakukan sebelum pertandingan untuk menurunkan mental lawan.
Diketahui, metode seperti ini memang sering dilakukan oleh beberapa pelatih lewat ‘serangan’ perkataan di konferensi pers. Salah satu juru taktik yang terkenal dengan metode ini adalah Jose Mourinho, yang pernah menukangi Chelsea, Inter Milan hingga Real Madrid.
“Dia (John Herdman) biasa psywar juga nih sebelum pertandingan. Nah ini menarik juga nanti bagi kita ada bumbu-bumbu juga kan. Dia sering psywar juga mirip-mirip Jose Mourinho lah,” ungkap Bung Binder.
“Nah, ini menarik juga nanti kalau dia datang ke sini (Timnas Indonesia) kan. Apalagi pada saat nanti kalau kita ketemu Vietnam atau Thailand, we need coaches like this,” tambahnya.
Walau begitu, Bung Binder menilai Herdman adalah pelatih yang mempunyai disiplin tinggi, terkhusus pada seleksi pemain untuk timnya. Oleh karena itu, Bung Binder meminta hal-hal teknis seperti ini tak diganggu oleh siapa pun.
(Rivan Nasri Rachman)