Klub Juara Liga Champions 1992-1993 Beri Penghormatan ke Affan Kurniawan, Netizen Indonesia: Merci!
KLUB juara Liga Champions 1992-1993, Olympique Marseille, memberi penghormatan kepada Affan Kurniawan, driver ojek online (Ojol) yang meninggal dunia karena dilindas mobil rantis Brimob. Di akun Instagram-nya, @olympiquedemarseille, mereka menampilkan foto salah satu pemain, Pierre-Emile Hojbjerg, yang tengah memasang pose hormat.
“Gamma. Affan Kurniawan. Moh. Umar Amarudin,” tulis akun @olympiquedemarseille.
1. Respons Netizen Indonesia
Sejumlah netizen Indonesia pun merespons positif unggahan di atas. Mayoritas dari mereka terkesan dengan penghormatan yang diberikan raksasa Liga Prancis tersebut.
“Merci (terima kasih),” tulis akun @chitrachef.
“Big Respect,” sambung akun @ardianbakil.
“Terima kasih Marseille,” lanjut @zulvyaprilliandhy.
“Respek dan salut untuk Olympique Marseille. Terima kasih dari Indonesia,” kata akun @mamadtaufik.
Bagi yang belum tahu, Olympique Marseille merupakan raksasa Prancis dan sempat mendominasi Liga Prancis dan kompetisi antarklub Eropa pada 1990-an. Mereka tercatat juara Liga Prancis 1990-1991 dan 1991-1992, serta kampiun Liga Champions 1992-1993.
Sekarang Olympique Marseille dilatih mantan juru taktik Brighton & Hove Albion, Roberto De Zerbi. Beberapa pemain top menghiasi skuad Les Phoceens -julukan Marseille- seperti Geoffrey Kondogbia, Pierre-Emerick Aubameyang hingga Mason Greenwood.
2. Siapa Gamma dan Moh. Umar Amarudin?
Dalam unggahan di atas, Marseille juga menulis nama Gamma dan Moh. Umar Amarudin dalam caption yang ditulis. Lantas, siapa sosok yang dimaksud?
Gamma merujuk kepada Gamma Rizkynata Oktafandy. Gamma merupakan siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak oknum polisi di Jawa Tengah pada November 2024. Akibatnya, Gamma meninggal dunia dan sang oknum polisi dihukum 15 tahun penjara pada Agustus 2025.
Sementara itu, Moh Umar Amaruddin adalah driver ojol seperti Affan Kurniawan. Ia juga dilindas mobil rantis Brimob dalam insiden pada Kamis 28 Agustus 2025 malam WIB, namun nyawanya masih tertolong.
(Ramdani Bur)
