Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terus Disorot, Ketum FAM Angkat Bicara

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Selasa, 01 Juli 2025 |10:13 WIB
Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terus Disorot, Ketum FAM Angkat Bicara
Datuk Joehari Ayub angkat bicara setelah pemain naturalisasi Timnas Malaysia terus disorot (Foto: Instagram/@malaysia_nt)
A
A
A

KETUA Umum FA Malaysia (FAM), Datuk Joehari Ayub, angkat bicara mengenai keabsahan pemain naturalisasi Timnas Malaysia. Ia menjawab pertanyaan yang selama ini digaungkan publik sepakbola Asia Tenggara.

Seperti diketahui, FAM belakangan gencar melakukan naturalisasi pemain. Lampu sorot mulai panas tatkala Facundo Garces dinyatakan bergabung untuk membela Timnas Malaysia.

Timnas Malaysia vs Vietnam. (Foto: Instagram/famalaysia)

Pasalnya, sang pemain lahir dan besar di Santa Fe, Argentina. Kemudian, Garces juga tidak pernah bermain untuk kesebelasan mana pun di Liga Super Malaysia.

1. Tidak Sesuai Aturan

Proses naturalisasi Garces dan beberapa nama dianggap cacat hukum alias tidak sesuai dengan aturan FIFA. Darah keturunan Malaysia mereka dipertanyakan lantaran Negeri Jiran tidak memiliki tautan sejarah dengan Amerika Latin seperti halnya Indonesia dengan Belanda.

Bahkan, ada kelakar darah keturunan Malaysia para pemain yang bermasalah itu, hasil dari transfusi darah. Lelucon hingga pertanyaan terus bermunculan.

Datuk Joehari akhirnya angkat bicara. Dalam Kongres FAM yang digelar belum lama ini, ia menegaskan, keabsahan para pemain naturalisasi tersebut sudah dicek oleh FIFA.

 

“Kami memiliki para pemain heritage yang sudah dicek (latar belakangnya) oleh FIFA. Semuanya sudah sejalan dengan instruksi FIFA,” tegas Datuk Joehari, dikutip dari New Straits Times, Selasa (1/7/2025).

2. Regulasi FIFA

logo fifa foto reuters

Regulasi FIFA menyangkut pemain naturalisasi cukup ketat. Pesepakbola diizinkan pindah kewarganegaraan atau berganti tim nasional dengan sejumlah syarat.

Pertama, sang pemain haruslah memiliki darah keturunan sebuah negara paling tidak hingga garis kakek-nenek. Kedua, pemain tersebut tidak boleh membela negara lain di pertandingan berkategori FIFA A.

Untuk syarat kedua, FIFA memberlakukan aturan tambahan. Pemain tersebut harus maksimal tampil tiga kali sebelum usia 21 tahun bersama tim nasional negara asalnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement