Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Respons Ong Kim Swee Usai Persis Solo Kalah Tipis 2-3 di Kandang Persib Bandung

Miftahul Ghani , Jurnalis-Selasa, 27 Mei 2025 |02:17 WIB
Respons Ong Kim Swee Usai Persis Solo Kalah Tipis 2-3 di Kandang Persib Bandung
Ong Kim Swee merespons kekalahan tipis 2-3 dari Persib Bandung di pekan terakhir Liga 1 2024-2025 (Foto: Okezone/Miftahul Ghani)
A
A
A

PELATIH Persis Solo, Ong Kim Swee, menyampaikan pendapatnya soal laga melawan Persib Bandung di pekan terakhir Liga 1 2024-2025. Ia juga menjelaskan perbedaan antara Liga Indonesia dengan Malaysia.

Persib menang 3-2 atas Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu 24 Mei 2025 sore WIB. Tiga gol Pangeran Biru dicetak oleh Gustavo Franca (45+1'), Tyronne del Pino (57'), dan David da Silva (79'). 

Persib Bandung vs Persis Solo di Liga 1 2024-2025 (Foto: Persib Bandung)
Persib Bandung vs Persis Solo di Liga 1 2024-2025 (Foto: Persib Bandung)

Sementara tim tamu memperkecil keadaan di menit-menit akhir lewat penalti Lautaro Bellegia (88'), dan Sho Yamamoto (90+1'). Sejatinya, pertandingan masih menyisakan beberapa menit, namun wasit yang memimpin terpaksa menghentikan laga karena situasi di stadion.

1. Tidak Mudah

Ong memastikan tidak mudah menghadapi Persib. Ia pun menerima dengan kerelaan hati laga dihentikan lebih cepat saat injury time babak kedua.

“Tapi walau ketinggalan tiga gol, para pemain coba bangkit dan akhir menit dipaksa dibatalkan, di mana dengan situasi yang tidak begitu baik,” kata Ong, dikutip Selasa (27/5/2025).

“Dan kami menerimanya karena memang Persib bagi saya merupakan tim yang berkualitas. Selamat, sekali lagi buat Persib,” sambung pria asal Malaysia itu.

 

2. Masih Belajar

Skuad Persib Bandung merayakan gol ke gawang Persis Solo (Foto: Persib Bandung)
Skuad Persib Bandung merayakan gol ke gawang Persis Solo (Foto: Persib Bandung)

Lebih lanjut, Ong mengaku masih belajar menjalani laga di Liga Indonesia. Sebab, kompetisinya berbeda dengan Malaysia.

“Di mana Liga Indonesia mempunyai 18 tim dan di Malaysia hanya 13-14 tim dan pertandingannya agak panjang dan tentu berbeda seperti Malaysia, di mana kami hanya bermain 12-13 pertandingan di kandang,” kata Ong.

“Tapi kalau kita lihat dari pada segi antara tim di Malaysia dan Indonesia, perbedaannya adalah setiap pasukan walau pun yang berada di tangga teratas dan di bawah mampu bersaing satu sama lain,” imbuh pria berkacamata itu.

“Ini memerlukan satu tim yang cukup konsisten untuk mencapai kejayaan dan mereka harus tetap kerja keras dengan pertandingan setiap minggu atau pun setiap lima hari,” tandas Ong.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement