KISAH Yuran Fernandes, kapten PSM Makassar yang sebut sepakbola Indonesia hanya untuk cari uang bukan berkarier serius, menarik untuk disimak. Sebab, ia sudah merasakan sendiri seperti apa.
Kritikan pedas itu disampaikan pasca pertandingan melawan PSS Sleman yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 3 Mei 2025 malam WIB. Pada laga pekan ke-31 Liga 1 2024-2025, Super Elja menang 3-1 tetapi ada sejumlah kontroversi.
Yuran sempat mencetak gol pada menit ke-12. Namun, gol tersebut dianulir setelah wasit meninjau VAR dan menilai kapten PSM itu melakukan pelanggaran dengan mendorong pemain PSS sebelum mencetak gol.
Juku Eja sempat unggul lebih dulu melalui gol Nermin Haljeta yang dicetak pada menit ke-24. Namun PSS langsung membalas melalui Dominikus Dion dua menit kemudian.
Kontroversi pada laga tersebut kembali terjadi saat pemain PSM, Fahrul Aditia, dijatuhkan di area penalti lawan. Namun wasit tidak memberikan penalti.
Di babak kedua, PSS berbalik unggul melalui gol Gustavo Tocantins pada menit ke-60. Gol tersebut sempat diprotes oleh pemain PSM karena ada dugaan pelanggaran terhadap Syahrul Lasinari. Namun wasit tetap mengesahkannya setelah meninjau VAR.
Pada konferensi pers pasca laga, Yuran secara terang-terangan menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja wasit pada laga tersebut. Bek berpaspor Tanjung Verde itu menilai wasit tidak adil dalam memberikan keputusan serta ingin membantu tuan rumah lolos dari jerat degradasi.
"Saya kira semua tahu dan melihat apa yang terjadi. Wasit datang ke sini untuk membantu Sleman," ujar Yuran, dikutip Selasa (6/5/2025).
Bek bernama lengkap Yuran Fernandes Rocha Lopes itu juga mengkritik kualitas wasit yang dinilai tak layak untuk memimpin laga di Liga 1. Ia berharap sang pengadil dihukum turun kasta.
“Saya harap wasit ini keluar dari Liga 1, Liga 2, dan jika perlu kariernya selesai di Liga 3,” tegas pemain berusia 30 tahun itu.
Setelah melontarkan kritik pedas di konferensi pers, Yuran juga menyuarakan kekecewaannya melalui media sosial Instagram pribadinya @yur4fernandes. Ia mengunggah cuplikan video golnya yang dianulir serta membandingkannya dengan gol serupa yang sah dalam pertandingan Liverpool di Liga Inggris.
Dalam unggahan tersebut, Yuran secara gamblang menyebut jika sepakbola di Indonesia hanyalah lelucon. Eks pemain Torreense itu juga menyinggung soal korupsi dan kualitas kompetisi di Tanah Air.
Tak hanya itu, Yuran juga melontarkan sindiran tajam terhadap pemain asing yang datang ke Indonesia. Menurutnya, legiun asing silakan saja datang ke Tanah Air jika ingin mendapat bayaran setinggi langit.
"Sepakbola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis Yuran.
"Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Tapi jika Anda ingin bermain sepakbola serius, lebih baik menjauh dari Indonesia," tandasnya.
Itulah kisah Yuran Fernandes, kapten PSM Makassar yang sebut sepakbola Indonesia hanya untuk cari uang bukan berkarier serius. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)