"Karena ini sistem gugur, beda dengan liga. Di liga nanti tidak ada lagi coba-coba. Anak-anak harus siap dengan atmosfer kompetisi sebenarnya," katanya.
Sementara itu, pemain Fafage Banua, Sunny Rizky Suhendra, menilai pertandingan berjalan seimbang namun mengakui kelengahan di menit akhir menjadi faktor kekalahan.
"Pertandingannya bagus, kedua tim sama kuat. Tapi kami harus lebih fokus lagi. Dua gol terakhir terjadi karena sedikit kelengahan. Ini jadi evaluasi untuk menatap liga dan playoff ke depan," kata Sunny.
Bintang Timur Surabaya dan Fafage Banua langsung tancap gas begitu laga dimulai. Kedua tim saling menekan dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya. BTS membuka keunggulan melalui Gilvan Norberto Ferreira Neto, yang mencetak gol cantik lewat sepakan keras yang gagal diantisipasi kiper Fafage Banua, Muhammad Albagir.
Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Fafage Banua membalas melalui Henrique Di Maria, yang menyambar bola rebound hasil tendangan keras Holypaul Septinus Novrianto Soumilena. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, intensitas permainan tetap tinggi. BTS kembali unggul melalui gol Muhammad Subhan Faidasa. Tim asuhan Diego Rios Gayoso kemudian memperbesar keunggulan lewat tendangan roket Firman Ardiansyah yang menghujam pojok atas gawang Fafage Banua.
Skor 3-1 bertahan hingga pertandingan usai, memastikan Bintang Timur Surabaya mengunci posisi ketiga di turnamen ini.
(Rivan Nasri Rachman)