BERIKUT tiga kerugian besar Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong dipecat PSSI. Salah satunya tentu berkaitan dengan nilai kontrak.
Seruan untuk memecat Shin mulai bergema lagi di media sosial. Penyebabnya, Timnas Indonesia kembali menuai hasil negatif di putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Skuad Garuda menjadi satu-satunya tim di Grup C yang belum meraih kemenangan. Ditambah lagi, sejumlah keputusan Shin membuat warganet bertanya-tanya.
Lantas, apa kerugian besar jika memecat Shin? Simak ulasan berikut ini.
3 Kerugian Besar Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong Dipecat PSSI
3. Progres Terhambat
Progres Timnas Indonesia yang selama ini dicatat Shin akan terhambat. Belum lagi, Tim Merah Putih akan tampil di Piala AFF 2024 dalam waktu dekat.
Bila Shin dipecat di tengah jalan, atau seusai laga kontra Timnas Arab Saudi, situasi tim jelas akan terganggu. Maka dari itu, PSSI mesti berpikir panjang.
2. Sulit Cari Pelatih Bagus
Pemecatan Shin dalam waktu dekat juga akan membuat PSSI kesulitan mencari pelatih bagus. Jika pun ada yang menganggur, tentu federasi mesti mengiming-imingi gaji selangit.
Mencari pelatih bagus tidak semudah kenyataannya. PSSI saja butuh setahun lebih untuk mencari pengganti Luis Milla hingga akhirnya mendapat Shin Tae-yong.
1. Materi
Kerugian terbesar jelas dari segi materi. Ingat, kontrak Shin masih berlaku hingga 30 Juni 2027. Kompensasi dengan nominal selangit jelas harus diberikan.
Lain cerita bila ada perjanjian tertentu dalam klausul kontrak. Pesangon Shin jelas tidak murah lantaran kabarnya menerima hingga belasan miliar rupiah per tahun!
Hal ini mesti dipikirkan masak-masak oleh PSSI. Sebab, bukan tidak mungkin program-program Timnas Indonesia terhambat gara-gara anggaran teralih untuk kompensasi pemecatan.
Itulah tiga kerugian besar Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong dipecat PSSI. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)