SEOUL – PSSI diskusi langsung dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) untuk sampaikan permintaan Timnas Indonesia. Dalam diskusi ini, turut dibahas soal wasit yang harus netral.
PSSI diwakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi dan Muhammad, berdiskusi secara langsung dengan Sekjen AFC, Dato’ Windsor John. Pertemuan kedua belah pihak berlangsung dalam acara Member Associations & Regional Associations Presidents & General Secretaries AFC di Seoul, Korea Selatan pada 30 Oktober-1 November 2024.
Yunus mengatakan, salah satu topik penting dalam diskusi dengan Sekjen AFC itu adalah soal perangkat pertandingan yang harus netral. Hal ini merujuk pada penggunaan wasit dalam pertandingan Timnas Indonesia versus Bahrain, Kamis 10 Oktober 2024.
Saat itu, AFC menugaskan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, sebagai pengadil pertandingan. Padahal diketahui, Oman dan Bahrain masih merupakan bagian dari negara-negara teluk Arab atau Persian Gulf.
Alhasil, Timnas Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan dari wasit Ahmed Al Kaf. Kepada Dato’ Windsor John, Yunus menyampaikan agar hal-hal seperti ini tidak terulang dalam pertandingan berikutnya.
“Kita telah berdiskusi beberapa hal dengan Sekjen AFC (Dato' Windsor John) termasuk terkait pertandingan terdekat yakni Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang,” kata Yunus Nusi, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).
“Seperti PSSI menyarankan agar perangkat pertandingan yang memimpin Timnas Indonesia dengan lawan mana pun di match berikutnya sebaiknya perangkat dari region yang netral," sambungnya.
Diharapkan, pesan yang disampaikan oleh Yunus dapat dimengerti oleh AFC. Dengan begitu, pertandingan yang dijalani oleh negara manapun tidak akan dirasa berat sebelah seperti sebelum-sebelumnya.
Adapun Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda akan bersua dengan Jepang pada 15 November 2024 dan Arab Saudi pada 19 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
(Djanti Virantika)