PEMAIN Fortunda Sittard, Sjors-Lowis Hermsen mengakui tertarik untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Bahkan ia merasa akan sangat terhormat jika kesempatan memperkuat Garuda benar-benar terwujud.
Kabar baik itu datang dari akun instagram @futboll.indonesiaa. Akun media sosial yang kerap membagikan kabar mengenai sepakbola Indonesia, terutama pemain keturunan yang masuk radar untuk dinaturalisasi itu terbukti beberapa kali memberitahukan informasi yang valid.
Terbaru, akun instagram @futboll.indonesiaa memberitahukan ada pemain keturunan Indonesia, yakni Sjors-Lowis yang secara langsung mengaku sendiri bahwa dirinya tertarik memperkuat Timnas Indonesia. Hal itu diketahui dari percakapan antara Sjors-Lowis bersama Rizky Hermawan.
Rizky dengan akun media sosial @ikyawan7, yang memang sudah sering membahas pemain keturunan dan dekat dengan sejumlah orang dalam PSSI itu diketahui saling berkomunikasi dengan Sjors-Lowis via Whatsapp. Dalam momen itulah Sjors-Lowis mengaku tertarik memperkuat Timnas Indonesia dan dengan cepat Rizky langsung memberitahukannya kepada fans Garuda.

“Halo penggemar Indonesia! Saya tertarik untuk membela Indonesia. Saya akan merasa sangat terhormat jika itu benar-benar terjadi! KITA GARUDA,” ungkap Sjors-Lowis, dalam percakapannya dengan Rizky Hermawan, dikutip dari @futboll.indonesiaa, Kamis (5/9/2024).
Lantas siapa Sjors-Lowis tersebut? Perlu diketahui, Sjors-Lowis Hermsen merupakan pemain keturunan Belanda-Indonesia yang kini masih berusia remaja alias berusia 18 tahun.
Sjors-Lowis pun berposisi sebagai striker dan tengah memperkuat Fortuna Sittard U-21. Ia baru bergabung dengan klub tersebut pada 1 Juli 2024 lalu.
Bisa dikatakan Sjors-Lowis mengawali karier sepakbolanya dengan bergabung Akademi Fortuna Sittard dan diharapkan bisa segera dilirik ke klub senior mereka yang kini bermain di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda.

Sejauh ini, informasi yang diketahui dari Sjors-Lowis adalah ia memiliki keturunan Indonesia dari pihak neneknya yang lahir di Jakarta. Jadi, bisa dikatakan ayahnya masih memiliki setengah dari Indonesia.
(Rivan Nasri Rachman)