Curhartan Pilu Maarten Paes Setelah Tak Dipanggil Shin Tae-yong untuk Laga Timnas Indonesia vs Irak dan Filipina
CURHATAN pilu Maarten Paes setelah tak dipanggil Shin Tae-yong untuk laga Timnas Indonesia vs Irak dan Filipina akan diulas Okezone. Semalam, Shin Tae-yong memanggil 22 pemain untuk laga Timnas Indonesia vs Irak dan Filipina yang berlangsung pada 6 dan 11 Juni 2024.
Dari 22 pemain yang dipanggil, tidak terdapat nama Maarten Paes. Shin Tae-yong memilih hanya menyertakan dua penjaga gawang, yakni Ernando Ari dan Adi Satryo.
Tak lama setelah panggilan di atas, Maarten Paes mengeluarkan curhat pilu di akun Instagram-nya yang eksklusif. Ia hanya berharap sesegera mungkin dapat memperkuat Timnas Indonesia.
“Sayangnya bulan Juni akan segera tiba. Saya akan melakukan segala daya agar dapat bermain untuk Garuda secepatnya,” kata Maarteen Paes.
Lantas, apa Penyebab Maarten Paes tidak dipanggil Shin Tae-yong? Hal itu karena keabsahan kiper 25 tahun yang masih dipertanyakan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Sekadar diketahui, Maarten Paes diduga tidak memenuhi syarat persyaratan artikel 9 ayat 2 peraturan FIFA soal pergantian asosiasi. Dalam artikel itu berbunyi, seseorang bisa berganti tim nasional jika berusia di bawah 21 tahun saat terakhir kali membela sang tim nasional pertama, baik di level junior maupun senior, dalam pertandingan resmi. Selain itu, sang pemain juga wajib lebih dari tiga tahun tidak membela sang tim nasional, plus tidak mempunyai caps lebih dari tiga kali.
Masalahnya, Maarten Paes pernah membela Timnas Belanda U-21 di usia 22 tahun. Padahal, bagi pemain yang ingin berpindah asosiasi, tak boleh membela tim nasional kelompok umur atau senior di saat usianya lebih dari 21 tahun.
Dalam waktu dekat, Maarten Paes akan menjalani sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Harapannya, kiper FC Dallas memenangkan perkara hingga akhirnya dapat bermain Bersama Timnas Indonesia.
Diharapkan, Maarten Paes dapat turun saat Timnas Indonesia menghadapi Irak dan Filipina. Kehadirannya dibutuhkan Timnas Indonesia untuk menggunci poin penuh kontra Irak dan Filipina.
(Ramdani Bur)
