GIANYAR – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya benar-benar serius membangun sepak bola wanita Indonesia. Erick pun mengakui kalau Indonesia masih dalam tahap membangun sepak bola wanita dari bawah.
Boleh dibilang saat ini, Indonesia memang masih dalam tahap membangun sepak bola wanita. Namun, Erick memastikan bahwa PSSI serius mempersiapkan timnas dan sepak bola wanita secara total. Terbukti PSSI telah menunjuk pelatih top yakni Satoru Mochizuki yang pernah mengantarkan timnas wanita Jepang meraih peringkat dua Olimpiade 2012.
Erick yang menyaksikan langsung laga Garuda Pertiwi kontra Korea Utara pada sore hari tadi, memberikan semangat kepada para pemain. Menurutnya, Piala Asia U-17 menjadi pelajaran sekaligus pengalaman bagi para pemain untuk semakin meningkatkan diri.
Erick optimistis dengan pola pengelolaan yang total dan konsisten, sepak bola wanita Indonesia bisa berbicara banyak. Saat ini PSSI sendiri mulai menata sepak bola wanita dari posisi minus. Mulai dari akses, fasilitas, hingga pemain serta kompetisi, sepak bola putri butuh peningkatan masif.
“Karena itu kami mendatangkan coach Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang JFA untuk menata secara total,” kata Erick, dilansir dari situs resmi PSSI, Minggu (12/5/2024).
“Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola wanita kita,” lanjutnya.
Erick menegaskan sesuai dengan roadmap transformasi sepak bola nasional, sepak bola wanita akan menjadi salah satu fokus. Pria yang juga menjabat sebagai menteri BUMN ini menilai dengan sistem jangka panjang, Indonesia bakal memiliki timnas sepak bola wanita yang semakin tangguh.
“Dalam lingkup sepak bola nasional, kita tidak boleh menganaktirikan sepak bola wanita. Selama ini kita memang belum memiliki training center jangka panjang,” ujarnya.
“Kita akan bangun secara bertahap dimulai dari level nasional kemudian turun ke level provinsi dan lebih mikro lagi untuk menjaring bakat-bakat sepak bola wanita Indonesia,” tambah Erick.
Untuk diketahui, Timnas Putri Indonesia U-17 tidak bisa bicara banyak di Piala Asia Wanita U-17 2024. Walau berstatus sebagai tuan rumah, Skuad Garuda Pertiwi harus babak belur di babak penyisihan Grup A. Mereka menelan kekalahan 1-6 dari Filipina, 0-12 dari Korea Selatan, dan yang terbaru 0-9 dari Korea Utara.
Hasil yang cukup pahit tentunya bagi tim polesan Satoru Mochizuki. Namun, tak bisa dipungkiri juga bahwa Timnas Putri Indonesia U-17 mendapat hasil minor ini karena tak luput dari tidak adanya kompetisi sepak bola putri di Tanah Air. Namun seperti yang dibilang tadi, Indonesia saat ini memang masih dalam tahap membangun sepak bola putri.
(Admiraldy Eka Saputra)