BOJAN Hodak sangat menyayangkan keputusan PSSI terkait status pertandingan Liga 1 2023-2024 antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta yang akan digelar di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/3/2024). Seperti diketahui, PSSI memutuskan pertandingan digelar tanpa penonton.
Padahal Bojan Hodak merasa laga ini akan menjadi laga terbesar di Asia Tenggara. Sebab baginya tidak ada tim memiliki rivalitas seperti Persib vs Persija.
“Tapi disayangkan para suporter tidak akan hadir, padahal sepak bola digelar untuk suporter dan mereka seharusnya berada di sana,” ungkap Bojan Hodak di Graha Persib, Bandung, Jumat (8/3/2024).
Karena itu, Bojan sebagai pelatih tidak perlu memberikan motivasi lagi kepada para pemainnya. Sebaliknya, permasalahan baginya hanya menentukan siapa pemain yang akan dimainkan.
“Masalah bagi saya saat ini adalah hanya ada sebelas pemain yang bisa bermain, sedangkan semua ingin bermain. Secara motivasi itu cukup mudah (meningkatkannya) dan secara taktikal saya rasa kita sudah tahu masing-masing dari kedua tim,”
“Saya harap kami memainkan permainan yang bagus di lapangan kami sendiri, meskipun tanpa fans tapi saya harap kami bisa mendapat hasil yang positif,” harapnya.
Namun pelatih asal Kroasia ini memastikan ketiadaan penonton ini akan sedikit memberikan keuntungan bagi Persija. Setidaknya, skuad Macan Kemayoran tidak akan mengalami tekanan yang berat dari para suporter Persib Bandung.
“Tanpa suporter akan ada perasaan berbeda. Ketika kami bermain melawan Persija di Patriot, saat kami bermain di sana dan digelar dalam kondisi yang penuh penonton, bagi saya itu tentu jadi tidak mudah untuk bermain,” tuturnya.
Karena itu, Bojan mengaku sangat menyayangkan dengan keputusan Komite Banding PSSI. Sebab seluruh tim berkeinginan berjuang untuk bisa mendatangkan Stadion.
“Saya rasa dimanapun di dunia, semuanya berjuang untuk bisa mendatangkan suporter ke stadion. Sedangkan di Indonesia lebih mudah mendatangkan suporter ke dalam stadion. Saya rasa fans hanya perlu lebih teredukasi dan terorganisir,” pungkasnya.
(Admiraldy Eka Saputra)