MALANG - Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, mengungkap empat jurus untuk menyelamatkan timnya dari jerat degradasi di Liga 1 2023-2024. Ia cukup optimistis membawa Singo Edan lepas dari zona merah di akhir musim nanti.
Widodo menuturkan, para pemain seluruhnya dan komponen tim, termasuk manajemen, harus mau bahu-membahu untuk mendukung. Apalagi, perkara lolos zona degradasi bukanlah hal mudah.
"Saya datang ke sini bukan sebagai pelatih hebat, saya yakin tidak artinya saya di sini kalau enggak di-support semua, oleh manejemen, semua," ungkap Widodo, saat sesi latihan bersama tim, dikutip pada Kamis (15/2/2024).
"Tapi kalau kita bersama saya yakin kita masih bisa lolos dari ini (zona degradasi)," imbuh mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Pelatih kelahiran Cilacap itu juga menjelaskan ke anak asuhnya dan komponen pelatih, kedatangannya di sini karena tahu Arema FC memiliki para pemain yang hebat dan berpotensi, terutama penggawa lokal. Maka, Widodo meminta para pemain untuk menunjukkan seluruh kemampuan terbaiknya.
"Kenapa saya berani memutuskan ke sini, karena saya punya keyakinan, saya tahu tahu pemain-pemain semua tentang pemain lokal, saya tahu. Jadi ini bukan suatu tantangan buat saya, tapi ini keinginan buat saya," tukas pelatih berusia 53 tahun ini.
Widodo meminta para pemain dan seluruh komponen tim harus bersama dan saling menguatkan. Di mana, mereka juga diminta Widodo untuk saling respek atau menghargai satu sama lain.
"Tim ini harus ada bersama, dua respek ke semua, tiga kerja keras, dan dan tentunya terakhir kita orang beriman tentunya kita harus berdoa," beber Widodo.
Seperti diketahui, Widodo dikontrak Arema hingga akhir musim Liga 1 2023-2024. Ia menggantikan Fernando Valente yang dipecat usai dinilai gagal mendongkrak posisi Charles Almeida dan kawan-kawan.
Arema FC saat ini masih tertahan di posisi 16 klasemen sementara Liga 1 dengan 21 poin. Masih ada 10 laga untuk menyelamatkan klub dari zona degradasi, dengan pertandingan terdekat melawan RANS Nusantara FC pada Kamis 22 Februari 2024.
(Wikanto Arungbudoyo)