Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Magis Shin Tae-yong di Turnamen Antarnegara: Bantai Jepang di Kandang Lawan hingga Pulangkan Jerman!

Ramdani Bur , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2024 |17:10 WIB
Kisah Magis Shin Tae-yong di Turnamen Antarnegara: Bantai Jepang di Kandang Lawan hingga Pulangkan Jerman!
Berikut kisah magis Shin Tae-yong di turnamen antarnegara. (Foto: PSSI)
A
A
A

KISAH magis Shin Tae-yong di turnamen antarnegara, pernah membantai Jepang di kandang lawan hingga memulangkan Jerman dari Piala Dunia 2018. Apakah kekuatan magis ini dilanjutkan Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia mengarungi Piala Asia 2023 Qatar pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024?

Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih kepala pada 2008. Saat itu, ia menjadi caretaker di klub asal Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma.

Shin Tae-yong

(Shin Tae-yong saat menangani Timnas Korea Selatan. (Foto: REUTERS)

Prestasi terbaik Shin Tae-yong bersama Seongnam adalah mengantarkan sang klub kampiun Liga Champions Asia 2010! Setelah itu, ia menangani Timnas Korea Selatan kelompok umur yakni U-20 dan U-23.

Ia mengantarkan Korea Selatan U-20 lolos ke 16 besar Piala Dunia U-20 2017. Sebelumnya, pelatih 53 tahun ini juga mengantarkan Korea Selatan U-23 finis runner-up Piala Asia U-23 2016 dan melaju ke 16 besar Olimpiade Rio 2016.

Performa lumayan di level kelompok umur membuat Shin Tae-yong dipromosikan sebagai pelatih Timnas Korea Selatan senior pada 2017. Saat ditunjuk, Korea Selatan dalam posisi terjepit untuk lolos ke Piala Dunia 2018.

Saat itu dalam dua laga pamungkas di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, Korea Selatan tak boleh kalah saat bersua Iran (kandang) dan Uzbekistan (tandang). Hasilnya, Korea Selatan mendapatkan dua hasil imbang 0-0.

Hasil itu sudah cukup meloloskan Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 sebagai runner-up Grup A di bawah Iran. Sebulan berselang setelah mengantarkan Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong memimpin skuad asuhannya tampil di EAFF 2017, atau Piala AFF-nya Asia Timur.

Saat itu tim peserta putaran final EAFF 2017 adalah tuan rumah Jepang, Korea Selatan, China dan Korea Utara. Bermain sebagai tuan rumah, Jepang praktis diunggulkan dalam turnamen yang menggunakan format round robbin ini.

Terbukti di dua laga awal Jepang menang 1-0 atas Korea Utara dan 2-1 kontra China. Di laga lain, Korea Selatan ditahan China 2-2 dan menang 1-0 atas Korea Utara.

Untuk menjadi juara, Jepang hanya butuh hasil imbang saat bersua Korea Selatan di laga pamungkas. Di sisi lain, Korea Selatan wajib menang untuk menyegel gelar juara. Hasilnya, tangan dingin Shin Tae-yong berbicara. Korea Selatan menang 4-1 atas Jepang! Korea Selatan pun juara EAFF 2017.

Son Heung-min

(Son Heung-min saat merayakan golnya ke gawang Timnas Jerman di Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS)

Tangan dingin Shin Tae-yong pun berlanjut ke Piala Dunia 2018. Meski pada akhirnya gagal lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018 karena kalah 0-1 dari Swedia dan 1-2 dari Meksiko, Korea Selatan menang 2-0 atas Jerman di laga pamungkas fase grup.

Nama Shin Tae-yong dan Korea Selatan membahana saat itu. Berkat kemenangan itu, mereka telah memulangkan juara bertahan Piala Dunia, Jerman. Sekarang tentu harapannya tangan dingin Shin Tae-yong kembali bereaksi saat Timnas Indonesia membidik target lolos 16 besar Piala Asia 2023.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement