GARA-Gara banyak pemain keturunan asal Belanda, apakah pelatih asal Negreri Kincin Angin cocok menggantikan posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia? Kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia berakhir pada Juni 2024.
Diperpanjang atau tidaknya kontrak Shin Tae-yong, tergantung pencapaian skuad Garuda dalam tiga ajang ke depan. Sebut saja Piala Asia 2023 yang berlangsung Januari-Februari 2024, babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (November 2023 hingga Juni 2024) dan Piala Asia U-23 2024 (April-Mei 2024).
Shin Tae-yong ditargetkan membawa Timnas Indonesia minimal lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, melaju ke fase gugur Piala Asia 2023 dan menembus tiga besar Piala Asia U-23 2024. Sejauh ini Shin Tae-yong gagal memberikan start optimal kepada Timnas Indonesia di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam dua laga awal, Timnas Indonesia hanya meraup satu angka, terpaut lima poin dari Irak di puncak klasemen. Banyak pencinta sepakbola Indonesia yang ragu melihat Timnas Indonesia unjuk gigi di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan Piala Asia 2023, jika permainan buruk tetap ditampilkan skuad Garuda di laga-laga ke depan.
Karena itu, jika serangkaian target di atas gagal tercapai, jangan heran jika akhirnya PSSI tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Namun, jika pun kontrak Shin Tae-yong tidak diperpanjang, PSSI wajib mendatangkan pelatih yang kelasnya tidak kalah hebat dari pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Lantas, jika kondisi ini terjadi, apakah PSSI bakal memilih juru taktik asal Belanda sebagai suksesor Shin Tae-yong? Peluang itu terbuka, mengingat banyaknya pemain keturunan asal Belanda yang menghiasi skuad Timnas Indonesia.
Di skuad Timnas Indonesia saat ini ada Marc Klok, Rafael Struick, Ivar Jenner, Shayne Pattynama hingga Sandy Walsh, pemain-pemain yang memiliki darah Belanda. Jumlahnya semkain banyak jika proses naturalisasi Justin Hubner, Nathan Tjoe, Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen rampung.
(Rafael Struick salah satu pemain berdarah Belanda yang memperkuat Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)
Dari segi adaptasi, calon pelatih anyar asal Belanda juga tak membutuhkan waktu lama karena banyak pesepakbola berdarah Belanda. Lantas, siapa pelatih top asal Belanda yang kini berstatus tanpa klub?
Giovanni Van Brockhorst dapat dimasukkan ke dalam daftar kandidat. Ia pernah membawa Glasgow Rangers finis runner-up di Liga Europa 2021-2022. Selain itu ada juga Phillip Cocu yang tiga kali mengantarkan PSV Eindhoven tiga kali juara Liga Belanda, hingga mantan juru taktik PSV Eindhoven, Ruud van Nistelrooy.
(Ramdani Bur)