KISAH sedih Hakan Sukur pemain legenda Turki yang kini jadi driver online menarik untuk diulas. Tidak banyak yang tahu bagaimana nasib akan mengubah kehidupan seseorang.
Hal ini pula yang kini dirasakan oleh Hakan Sukur. Ia pernah menjadi seorang pesepakbola yang paling dihormati di Turki karena kecakapannya dalam membela tim nasional dan klub Galatasaray.

Namun kini, semuanya berubah. Lantas, bagaimana kisah sedih Hakan Sukur bermula? Mantan pemain bola yang kini berusia 52 tahun tersebut selalu menjadi pahlawan bagi negaranya. Hakan Sukur telah mencetak 51 gol dalam 112 penampilan bersama Timnas Turki dari 1992-2007.
Sukur juga menjadi salah satu pemain yang membawa Timnas Turki meraih peringkat tiga di Piala Dunia 2002. Tak hanya itu, dalam turnamen sepakbola paling bergengsi tersebut, Sukur mencetak rekor gol tercepat, yakni 11 detik, saat melawan Korea Selatan.
Selain di level tim nasional, Hakan Sukur juga berjaya di level klub. Ia lebih banyak menghabiskan waktu bermain di Galatasaray dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Super Liga. Klub-klub asing juga pernah ia bela, seperti Blackburn Rovers di Liga Premier dan Torino di Serie A.
Lalu pada 2008, pemain berjuluk Bull of the Bosphorus memutuskan untuk gantung sepatu. Sukur pun mencoba peruntungan di dunia politik dan pada 2011. Ia berhasil terpilih sebagai anggota Parlemen Turki dari Partai Pembangunan Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Diketahui, partai tersebut merupakan kelompok partai konservatif yang telah memerintah Turki dari 2002 dan dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Partai tersebut juga berkaitan erat dengan ulama Fethullah Gulen.
Namun, pada 2013, aliansi antara Erdogan dan Gulen yang menginginkan Turki menjadi negara Islam, hancur ketika skandal korupsi pemerintah meletus. Sukur yang dipandang dekat Gulen pun terkena imbasnya.
Pada tahun yang sama, Sukur mengundurkan diri dari partai. Beberapa tahun setelahnya siapa pun yang memiliki hubungan dengan Gulen dianggap sebagai teroris atau anggota FETO (Fetullah Gulen Terrorist Organisation).
Hakan Sukur pun menjadi buron dan didakwa sebagai anggota kelompok teroris. Entah bagiamana, ia berhasil kabur dari negaranya dan mengungsi ke Amerika Serikat.
"Saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tapi orang-orang aneh terus berdatangan ke bar tersebut," katanya kepada outlet Jerman, Welt am Sonntag, dikutip dari The Sun.

Banyak laporan menyebut Hakan Sukur tinggal di lingkungan mewah di Palo Alto, San Francisco County. Dia dikabarkan memiliki rumah senilai USD3 juta serta tiga mobil mewah.
Nyatanya, semua harta Hakan Sukur di Turki telah disita oleh pemerintahan Erdogan. Dia pun kini menjadi driver online Uber serta berjualan buku.
(Djanti Virantika)