Ramalan Media Inggris untuk Marselino Ferdinan Perlahan Mulai Terbukti
RAMALAN media Inggris, The Guardian, untuk Marselino Ferdinan perlahan mulai terbukti. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana Marselino Ferdinan yang kini mulai mendapat tempat bermain di klubnya di Liga Belgia, KMSK Deinze, dan juga Timnas Indonesia.
Marselino Ferdinan sempat menggemparkan dunia sepakbola Tanah Air saat namanya dibahas salah satu media ternama asal Inggris, The Guardians. Pada sebuah artikel yang rilis pada 7 Oktober 2021, The Guardian memasukkan nama Marselino Ferdinan sebagai salah satu dari 60 talenta muda terbaik di seluruh dunia.
(Marselino Ferdinan saat memperkuat Persebaya Surabaya)
Ia bersanding bersama pemain muda berbakat Barcelona, Gavi, serta pemain anyar Chelsea, Romeo Lavia. Lambat laun, artikel The Guardian itu tampaknya mulai terbukti kebenarannya. Sejak artikel itu dirilis, Marselino Ferdinan menampilkan penampilan yang luar biasa bersama klubnya saat itu, Persebaya Surabaya.
Debut di Liga 1 pada usia 17 tahun, Marselino Ferdinan mencetak gol pertamanya di level profesional di usia 17 tahun 1 bulan dan 27 hari. Hal ini sontak membuat Marselino Ferdinan menjadi pencetak gol termuda di Liga 1 sepanjang sejarah dan belum terpecahkan hingga detik ini.
Di musim pertamanya itu, Marselino Ferdinan juga menjadi salah satu pemain muda dengan penampilan terbanyak. Tercatat, pemain berposisi gelandang serang itu mencatatkan 23 penampilan dengan torehan 4 gol dan 7 assist di Liga 1 2021-2022.
Kemudian di musim keduanya bersama Bajul Ijo –julukan Persebaya Surabaya– juga sama. Dalam 7 laga, Marselino Ferdinan mencetak 3 gol dan 2 assist. Catatan yang luar biasa untuk pemain yang masih berusia belasan tahun.
Penampilan Marselino Ferdinan yang luar biasa di klub membuatnya rutin dipanggil Timnas Indonesia kelompok umur. Mulai dari Timnas Indonesia U-19, U-20, U-22, U-23, dan bahkan senior sekalipun.
Dengan usia yang masih 18 tahun, adik dari Oktavianus Fernando ini menjadi pemain kunci di Timnas Indonesia. Bahkan Marselino Ferdinan menggeser pemain-pemain yang jauh lebih senior di posisinya seperti Ricky Kambuaya dan lain sebagainya.
