BANDUNG - Manajemen Persib Bandung menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI terkait banyaknya usulan agar larangan suporter away Liga 1 2023-2024 dikaji kembali. Usulan itu dilontarkan beberapa komunitas suporter lantaran larangan itu tidak membuat efek jera.
Hal ini melihat masih banyaknya pelanggaran yang terjadi sejak pekan pertama. Masih banyak suporter yang hadir dan bisa menyaksikan pertandingan tim kesayangannya secara langsung saat menjalani laga tandang.
"Kami bertindak dengan kewenangan kami saja. Mungkin usulan-usulan atau diskusi-diskusi boleh-boleh saja, tapi ketetapan yang ada itu yang harus kita ikuti untuk saat ini dan perkembangan-perkembangan itu kewenangannya ada di PSSI, bukan di kami," kata Vice President Operational PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Andang Ruhiat di Graha Persib, Bandung, Selasa (22/8/2023).
Sebagai anggota, lanjutnya, Persib akan menerima seluruh keputusan yang dilontarkan PSSI termasuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi.
"Kita sebagai anggota di situ mematuhi apa apa yang terjadi di lapangan. Tapi mudah-mudahan sesuatu yang baik akan digodok kembali, kita hanya berdoa saja karena tidak punya kewenangan untuk mengubah itu," tegasnya.
Sejauh ini, Persib sudah mengantongi denda sebesar Rp50 juta akibat ulah suporternya yang hadir ke Stadion saat menjalani laga tandang.
Masing-masing Rp25 juta saat Persib bertandang ke markas Persik Kediri di Stadion Brawijaya (28/7/2023) dan saat melawan Persis di Stadion Manahan, Solo (8/8/2023).
Denda itu bisa bertambah. Sebab suporter Persib Bandung terlihat hadir saat timnya bertandang ke markas PSIS di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (20/8/2023).
(Admiraldy Eka Saputra)