Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Sedih Barcelona, Gagal Juara karena Pemain Topnya Diculik dan Disekap

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Jum'at, 30 Juni 2023 |12:49 WIB
Kisah Sedih Barcelona, Gagal Juara karena Pemain Topnya Diculik dan Disekap
Enrique Castro Gonzalez kala membela Barcelona. (Foto: Barcelona)
A
A
A

KISAH sedih Barcelona yang pernah gagal juara karena pemain topnya diculik dan disekap akan diulas dalam artikel ini. Pasalnya, momen tersebut jadi sorotan besar.

Barcelona diketahui mengakhiri musim 2022-2023 dengan cukup baik. Meski sempat terseok-seok di awal musim, tim asuhan Xavi Hernandez berhasil mengunci gelar Liga Spanyol setelah finis dengan 88 poin hasil dari 28 kali menang, 4 kali imbang, dan 6 kali kalah.

Barcelona juara Liga Spanyol

Keberhasilan Blaugrana -julukan Barcelona- keluar sebagai juara pada musim ini membuat mereka kini memiliki 27 gelar. Barcelona pun menjadi klub dengan gelar juara terbanyak kedua di Liga Spanyol, setelah Real Madrid.

Namun tahukah kamu, sejatinya ini merupakan gelar ke-28 Barcelona bila saja tidak ada insiden yang terjadi pada musim 1980-1981.

Ya, pada musim 1980-1981, Barcelona terpaksa merelakan gelar Liga Spanyol yang sudah ada di depan mata. Penyebabnya, salah satu bintang top mereka kala itu, yakni Enrique Castro Gonzalez atau yang akrab disapa Quini, diculik dan disekap.

Tepatnya pada 1 Maret 1981, Barcelona menjalani pertandingan kandang melawan Hercules. Pada laga tersebut, Quini berhasil menyumbangkan dua gol yang membawa Barcerlona menang besar dengan skor 6-0. Kemenangan itu juga semakin membuat Barcelona pada gelar juara Liga Spanyol.

Namun sesaat setelah pertandingan tersebut, Quini secara tiba-tiba menghilang dari rombongan tim yang akan menuju ke bandara. Usut punya usut, Quini ternyata diculik oleh sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai Batallon Castalano-Espanyol yang merupakan pendukung dari rival sekota mereka, Espanyol.

Penculikan ini pun berdampak sangat buruk pada tim. Satu hari pasca penculikan, istri Quini mendapat telefon dari para penculik yang mengatakan bahwa Barcelona tidak akan bisa memenangkan liga.

Sejak saat itu, Barcelona terus mendapat hasil buruk pada setiap pertandingan liga. Tercatat, Blaugrana hanya mampu meraih 1 poin dari lima laga yang digelar setelah penculikan itu.

Hasil ini kemudian membuat Barcelona yang pada awalnya menjadi kandidat paling kuat untuk meraih juara justru terempas dari perburuan. Tiga minggu pasca penculikan, para penculik kemudian menghubungi kapten Barcelona kala itu, Jose Ramon Alexanko, untuk meminta tebusan senilai 100 juta peseta atau sekira Rp9,3 miliar.

Quini

Setelah memenuhi permintaan tersebut, kepolisian kemudian menemukan tempat persembunyian para penculik dan Quini di sebuah garasi di Zaragoza. Quini kemudian diselamatkan dan para penculik segera ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Usai menjalani rehabilitasi pasca penculikan, Quini akhirnya kembali tampil dan mencetak gol untuk Barcelona. Meski keluar sebagai top skor Barcelona di segala ajang, Quini tetap tidak mampu membawa Barcelona juara Liga Spanyol. Musim itu pun berakhir dengan Real Sociedad yang keluar sebagai juara.

(Djanti Virantika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement