SEBANYAK 3 alasan Shin Tae-yong menolak tawaran raksasa Liga Super China, Shenzhen FC, akan diulas Okezone. Sebelum ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019, Shin Tae-yong didekati Shenzhen FC.
Bahkan kampiun Liga Super China 2004 itu menawarkan gaji tiga kali lipat ketimbang yang diberikan PSSI kepada juru taktik asal Korea Selatan tersebut. Saat itu, Shenzhen FC menawarkan USD3 juta atau setara Rp44,6 miliar per tahun.
Di saat bersamaan, PSSI hanya menyiapkan gaji USD1 atau setara Rp14,8 miliar per tahun kepada Shin Tae-yong. Lantas, kenapa Shin Tae-yong lebih memilih menerima tawaran Timnas Indonesia ketimbang Shenzhen FC?
Berikut 3 alasan Shin Tae-yong tolak tawaran latihan raksasa Liga Super China Shenzhen FC:
3. Kontrak Pendek

Shin Tae-yong hanya disodorkan kontrak jangka pendek oleh Shenzhen FC, yakni satu tahun. Menurut Shin Tae-yong, ia tak bisa menjanjikan apa-apa jika diberikan kontrak yang periodenya singkat.
“Tawaran dari mereka (Shenzhen FC) hanya satu tahun. Mereka tidak menjanjikan kontrak jangka panjang. Padahal, jika mereka menawarkan dua tahun, saya mungkin menganggap China serius kepada saya,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari channel YouTube Hyungwook.
“Satu tahu tak cukup bagi pelatih sepakbola di mana pun. Sebagai pelatih asing, saya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan budaya dan lain-lain. Satu tahun, saya tidak yakin dapat berbuat sesuatu,” lanjut Shin Tae-yong.
2. Nyaman Latih Tim Nasional

Shin Tae-yong memulai karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih di klub asal Australia, Brisbane Roar. Kemudian, Shin Tae-yong menjadi pelatih kepala Seongham hingga membawa sang klub juara Liga Champions Asia 2010.
Setelah melanglang buana di level klub, Shin Tae-yong menangani Timnas Korea Selatan di berbagai level pada 2014-2018. Pengalaman menangani tim nasional itu yang membuat Shin Tae-yong tertarik membesut Timnas Indonesia.
“Klub China menghubungi saya sejak April 2019. Namun, saya memilih Timnas Indonesia. Ketika saya memimpin Timnas Korea Selatan, saya merasakan hal yang berbeda ketimbang menangani sebuah klub,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari Sportalkorea.
1. Misi Dongkrak Prestasi Timnas Indonesia

Pengalaman membesut Timnas korea Selatan membuat Shin Tae-yong memiliki keinginan. Ia berhasrat membawa Timnas Indonesia perlahan-lahan menyamai level Korea Selatan.
Keinginan Shin Tae-yong memang takkan terealisasi dalam waktu dekat. Namun, melihat ambisi yang ditunjukkan, Shin Tae-yong tulus memperbaiki kualitas sepakbola Indonesia, dalam hal ini tim nasional.
(Ramdani Bur)