PRESIDEN FIFA, Gianni Infantino, pernah tolak ikut campur masalah Israel dan Palestina. Lantas, akankah sikap pria keturunan Italia-Swiss itu menjadi sinyal Timnas Israel U-20 batal dicoret dari Piala Dunia U-20 2023?
Diketahui, Gianni Infantino pernah menolak untuk campur tangan dalam konflik Israel dan Palestina pada pertengahan 2016. Kala itu, Federasi Sepakbola Palestina (PFA) murka kepada Israel setelah enam klub Israel kedapatan dengan seenak jidatnya memilih bermarkas di wilayah Palestina, yakni tepi barat.
Sebab itu, PFA merespons tegas dengan melayangkan surat kepada FIFA dan meminta Federasi Sepakbola Israel (IFA) menarik enam klub tersebut ke wilayah mereka. Sayangnya, Gianni Infantino tak menggubris surat PFA yang telah diterimanya.
Gianni Infantino menegaskan FIFA tak mau campur tangan dalam kasus wilayah tersebut. Alasannya, konflik Israel dan Palestina masuk ke wilayah hukum publik internasional, bukan FIFA.
“FIFA memutuskan menahan diri untuk menjatuhkan sanksi atau tindakan lain, baik itu kepada FA Israel maupun FA Palestina,” ungkap Gianni Infantino, mengutip dari Reuters.
“Wilayah yang disengketakan menjadi perhatian otoritas hukum publik internasional dan FIFA harus tetap netral,” tambah pria keturunan Italia-Swiss tersebut.
Yang jadi pertanyaan, apakah sikap Gianni Infantino di atas menjadi sinyal Timnas Israel U-20 batal dicoret dari Piala Dunia U-20 2023? Sebagai informasi, telah berembus kabar potensi dicoretnya Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023.
Kabar di atas menyusul aksi keji tentara Israel yang menyerang publik sepakbola Palestina. Tepat pada Kamis 30 Maret 2023, tentara Israel melakukan serangan ke Stadion Faisal Al Husseini, Palestina, ketika laga final Piala Liga Palestina 2023 antara Balata FC vs Jabal Al Mukaber tengah berlangsung.
Setelah ada penyerangan brutal tentara Israel itu, Konferensi Sepakbola Asia (AFC) pun menyinggung bahwa apa yang dilakukan tentara zionis Israel itu merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Alhasil, AFC mengutuk keras Israel.
“AFC mengecam keras serangan yang tidak beralasan dan mengerikan yang dilancarkan pasukan Israel terhadap pemain dan penonton selama pertandingan final Piala Abu Ammar antara Balata FC dan Jabal Al Mukaber di Stadion Internasional Faisal Al Husseini pada Kamis malam,” tulis pernyataan AFC dilansir dari laman resmi AFC.
Lalu, bagaimana dengan sikap FIFA menanggapi kekerasan yang dilakukan tentara Israel kepada publik sepakbola Palestina itu? Sejauh ini, FIFA belum memberi respons meskipun insiden itu sudah terjadi lebih dari satu pekan yang lalu.
Bahkan, FIFA juga belum memberikan respons apa pun setelah polisi Israel secara brutal menyerang jemaah di Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina, pada Rabu 5 April 2023. Jika FIFA tidak menjatuhkan hukuman kepada Israel, otomatis Timnas Israel U-20 batal dicoret dari Piala Dunia U-20 2023 yang digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
(Djanti Virantika)