INDONESIA berhasil terhindar dari sanksi berat FIFA setelah batal menggelar Piala Dunia U-20 2023. FIFA hanya menjatuhkan sanksi administrasi untuk Indonesia yang mana membuat sepakbola Indonesia tidak mendapat dana senilai Rp141,5 miliar dari Federasi Sepakbola Dunia itu.
Ya, FIFA telah merilis hukuman yang didapat Indonesia usai gagal melangsungkan Piala Dunia U-20 2023. Federasi Sepakbola Dunia tersebut hanya menjatuhkan sanksi pembekuan dana bantuan untuk sepakbola Indonesia.

Sekadar mengingatkan kembali, FIFA telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu menyusul sejumlah penolakan terhadap salah satu kontestan turnamen tersebut yakni Timnas Israel U-20.
Kondisi itu pun membuat Indonesia diprediksi bakal mendapat sanksi berat dari FIFA. Namun, Ketum PSSI, Erick Thohir telah diinstruksikan Presiden Jokowi untuk bertemu FIFA guna Indonesia terhindar dari sanksi berat itu.
Dilansir dari laman FIFA, Kamis (6/4/2023), Indonesia menerima sanksi administrasi. Yang mana, sanksi tersebut merupakan pembekuan penggunaan dana dari FIFA, dana bantuan itu adalah program FIFA Forward 3.0.
"Untuk sementara merekomendasikan pembekuan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah diputuskan sebelumnya mencabut sanksi ini," tulis rilis di laman resmi FIFA.
"Pada saat yang sama, FIFA menegaskan kembali komitmen penuh untuk mendukung PSSI dalam proses transformasi sepakbola dan akan memberikan bantuan yang diperlukan jika diperlukan," lanjut rilis tersebut.

Sebagai informasi, FIFA Forward 3.0 merupakan program yang diluncurkan pada Januari 2023 lalu. Melalui program tersebut, FIFA berharap dapat meningkatkan kualitas sepakbola seluruh asosiasi anggota yang ada di lima konfederasi.
Untuk diketahui, dana insentif pertama yang diberikan FIFA senilai 5 juta dolar AS (Rp77 miliar), anggaran ini bakal digunakan untuk menutupi biaya operasional. Insentif kedua senilai 3 juta dolar (Rp46 miliar), insentif kedua ini digunakan untuk menjalankan proyek spesifik yang direncanakan untuk pengembangan sepakbola jangka panjang.
Sedangkan insentif ketiga senilai 1,2 juta dolar (Rp18,5 miliar), dana ini digunakan untuk biaya perjalanan dan akomodasi tim nasional serta bisa digunakan untuk membeli perlengkapan sepakbola. Jika ditotalkan, maka FIFA mengucurkan dana senilai 9,2 juta dolar AS atau Rp141,5 miliar untuk setiap asosiasi anggota FIFA. Dengan hukuman administrasi dari FIFA, maka Indonesia dapat dipastikan tidak akan menerima dana senilai Rp141,5 miliar.
(Dimas Khaidar)