JAKARTA – Timnas Indonesia U-20 bakal ikut mini turnamen jelang mentas di Piala Dunia U-20 2023. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainuddin Amali, pun mengungkapkan rencananya mengundang tim-tim kuat untuk berlaga di mini turnamen itu, seperti Timnas Argentina U-20 dan Timnas Portugal U-20.
Ya, persiapan terus dilakukan Timnas Indonesia U-20 untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Salah satu bentuk persiapan itu adalah menggelar mini turnamen dengan melawan tim berat.
(Acara simbolis 100 hari jelang Piala Dunia U-20 2023. Foto: Cikal Bintang/MNC Portal Indonesia)
Bagi Menpora Zainudin Amali, hal tersebut penting dilakukan sebagai pemanasan sebelum berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Ajang Piala Dunia U-20 2023 sendiri diketahui rencananya akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023 di Indonesia.
"Kami menyiapkan mini turnamen, beberapa negara kami hubungi,” kata Menpora Amali dalam acara 100 hari jelang Piala Dunia U-20 2023, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (9/2/2023).
“Mimpinya tadi saya sudah bilang dengan Indra Sjafri, Shin Tae-yong. Enggak tahu, Shin Tae-yong setuju atau tidak. Kita ingin Timnas (Indonesia U-20) lawan yang kuat sekalian agar anak-anak dapat atmosfer yang bagus," sambungnya.
"Saya sih kalau ditanya, saya mau mengundang Timnas Argentina U-20. Kan enggak lolos tuh, kita undang saja,” jelas Zainudin Amali.
“Semalam saya juga komunikasi dengan Dubes Portugal, saya bilang komunikasikan dengan federasi agar mereka diundang juga, meski tak lolos. Kemudian, ada beberapa juga yang akan kami undang," lanjutnya.
(Acara simbolis 100 hari jelang Piala Dunia U-20 2023. Foto: Cikal Bintang/MNC Portal Indonesia)
"Jadi, jika Argentina U-20 bersedia, ini bagus dan jadi cita-cita kita. Sehingga Timnas Indonesia U-20 dapat lawan setelah Piala Asia U-20 2023," tutur Amali.
Ya, Timnas Argentina U-20 dan Timnas Portugal U-20 memang tidak lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Namun, Shin Tae-yong sebelumnya sudah mengungkapkan tiga lawan yang akan diundang dalam mini turnamen itu, yakni Fiji, Guatemala, dan Republik Dominika.
(Dimas Khaidar)