Emiliano Martinez Dihujat Prancis tapi Dipuji Ibunda Lionel Messi
EMILIANO Martinez dihujat Prancis tapi dipuji ibunda Lionel Messi akan dibahas dalam artikel ini. Euforia kemenangan sang juara Piala Dunia, Argentina masih terasa hingga kini.
Pesta kemenangan La Albiceleste di Stadion Lusail pada Minggu 18 Desember 2022 lalu ternyata menyisakan pro dan kontra. Dibu- panggilan Emiliano Martinez- rupanya menjadi sorotan setelah cara merayakan gelar kiper terbaik yang dianggap tak senonoh dan perayaan juara dengan membawa boneka dengan topeng Kylian Mbappe.
Lantaran aksinya itu, Martinez pun dicap sebagai sosok yang paling dibenci. Bahkan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) melayangkan protes ke Argentina soal aksi kiper 30 tahun itu yang dianggap berlebihan dalam merayakan gelar juara.
Kendati begitu, Martinez memiliki tempat tersendiri di hati Celia Maria Cuccittini, ibu dari Lionel Messi. Baginya, pemain Aston Villa itu salah satu sosok penting bagi Argentina.
Hal itu dibuktikannya di laga 4 tahunan yang digelar di Qatar kemarin, tercatat La Albiceleste hanya kebobolan dua gol saja saat adu penalti di babak final. Martinez pun diketahui perang urat saraf dengan pemain Prancis saat penentu kemenangan Argentina.
"Dia selalu menyelamatkan kami. Saya katakan ke Dibu (Martinez) kalau dia jenius, yang terbaik," ujar Cuccittini melansir dari Clarin, Kamis (29/10/22022).
Cuccittini sendiri salah satu fans Argentina yang ikut merasa tegang di final Piala Dunia 2022. Hadir langsung di Stadion Lusail, ia merasakan betul naik turun emosi lantaran laga yang sengit.
"Setelah mereka (Prancis) mencetak gol pertama, apa yang ada di bayangan kami langsung hilang," katanya mengenai aksi heroik Les Bleus mengejar ketertinggalan dari La Albiceleste.
Saat akhirnya Argentina menang, setelah berjuang di adu penalti, ia pun turut merasakan kegembiraan dari para pemain La Albiceleste. Cuccittini juga turut serta turun lapangan bersama tim ofisial untuk menemui sang juara sekaligus sang anak, Messi.
"Saya gembira seperti orang-orang Argentina lainnya, sebagai keluarga kami merasa lebih menderita," ujar Cuccittini mengenai keberhasilan Argentina menjadi juara dunia.
(Rivan Nasri Rachman)
