Share

Alasan Kenapa Harus Ada Perebutan Juara Ketiga di Piala Dunia 2022

Asthesia Dhea Cantika, MNC Portal · Sabtu 17 Desember 2022 19:15 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 17 51 2729157 alasan-kenapa-harus-ada-perebutan-juara-ketiga-di-piala-dunia-2022-2YZ8an8fUp.JPG Berikut alasan kenapa harus ada perebutan juara ketiga di Piala Dunia 2022 (Foto: Reuters)

ALASAN kenapa harus ada perebutan juara ketiga di Piala Dunia 2022 akan dibahas dalam artikel ini. Tepat Sabtu (17/12/2022) malam pukul 22.00 WIB, pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 bakal tersaji.

Adapun perebutan juara tiga ini mempertemukan antara Kroasia dan Maroko yang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Qatar. Bagi sebagian orang, perebutan juara ketiga menjadi pertandingan yang tak berfaedah.

Maroko

(Maroko akan berduel kontra Kroasi di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022)

Meski begitu, adanya pertandingan ini menjadi salah satu bukti kemampuan dari dua tim dalam menunjukkan diri mampu berada di posisi ketiga. Sebab itu, setidaknya ada empat alasan adanya perebutan juara ketiga di Piala Dunia 2022.

Pertama jadi ajang pembuktian pencapaian suatu negara yang mentas di Piala Dunia. Contohnya Piala Dunia 2018, saat Inggris vs Belgia. The Three Lions (julukan Inggris) banyak menurunkan para pemain pelapisnya untuk bertarung.

Hal itu untuk membuktikan bahwa seluruh skuad Inggris bisa bermain di Piala Dunia. Sayangnya, mereka harus mengaui keunggulan Belgia usai kalah 0-2.

Tak hanya pembuktian, perebutan juara ketiga, juga jadi ajang perpisahan. Tak sedikit pula ajang ini digunakan bagi sebagian penggawa sebagai ajang perpisahan bagi para senior yang akan hengkang dari Timnas.

Seperti pada Piala Dunia 2006, perebutan juara ketiga menjadi penampilan terakhir Oliver Kahn, mantan kiper Jerman. Ketika itu, ia bertanding melawan Portugal di perebutan juara ketiga. Oliver Khan pun menutup karier sepakbola dengan manis, usai mebawa Jerman menang 3-1 atas Portugal.

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian, perebutan juara ketiga, juga bisa jadi pembuktian tim kejutan terbaik. Di ajang Piala Dunia, tim mana saja bisa menjadi yang terbaik. Contohnya Swedia yang berhasil membungkam Bulgaria 4-0 di Piala Dunia 1994.

Kroasia

Selain itu ada Kroasia yang sukses membungkam Belanda 2-1 di Piala Dunia 1998. Serta ada Turki yang mampu membungkam Korea Selatan 3-2 di perebutan juara ketiga Piala Dunia 2002.

Tak hanya itu, perebutan juara ketiga Piala Dunia bisa jadi penambahan gol bagi para pemain. Seperti Schillaci, striker Italia di Piala Dunia 1990 yang kala itu memanfaatkan pertandingan Italia vs Inggris di perebutan tempat ketiga.

Gol penalti yang dicetaknya di menit akhir menjadikannya meraih sepatu emas lantaran berhasil menjadi top skor. Hal itu pun juga dimanfaatkan oleh Davor Suker, striker Kroasia di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1998.

Davor Suker berhasil menceploskan gol tambahan ketika melawan Belanda. Itu menjadikannya sebagai top skor Piala Dunia 1998, sekaligus mengantarkan Kroasia merengkuh juara ketiga.

Itulah alasan kenapa harus ada perebutan juara ketiga di Piala Dunia 2022.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini